SANA’A (Arrahmah.com) – Pembicaraan tentang pertukaran tahanan yang disponsori PBB dalam perang Yaman dapat berlangsung selama berbulan-bulan jika pemerintah Yaman menyangkal keberadaan ribuan Houtsi dalam penahanan, kata juru bicara teroris Syiah Houtsi pada Kamis (7/2/2019), Reuters melaporkan.
Dalam dua putaran pembicaraan di ibukota Yordania, Amman, pihak-pihak yang bertikai telah membahas rincian pertukaran tahanan yang mereka sepakati Desember lalu.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mendorong untuk pertukaran dan untuk kesepakatan damai di kota pelabuhan utama di negara itu Hudaidah sebagai bagian dari upaya peningkatan untuk mengakhiri konflik hampir empat tahun yang telah menyebabkan 15,9 juta orang menghadapi bencana kelaparan.
Abdul Qader Murtada, yang memimpin delegasi Houtsi, mengatakan pihak pemerintah hanya menyumbang sepersepuluh dari total 7.500 tahanan Houtsi yang ditahan di Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.
“Jika pihak lain tetap dalam posisi kerasnya untuk menolak keberadaan tahanan kami, pembicaraan akan berlangsung selama berbulan-bulan,” katanya kepada Reuters di sela-sela putaran pembicaraan saat ini, yang dimulai pada hari Selasa.
Houtsi hanya mengakui 3.600 dari daftar sebanyak 9.500 nama yang diajukan oleh pihak pemerintah, mengatakan lebih dari 4.000 nama palsu, duplikat nama atau tahanan yang telah dibebaskan, tambahnya.
Murtada juga mengatakan mereka memiliki “puluhan” personil militer Saudi yang ditahan di penjara mereka, beberapa di antaranya berpangkat tinggi dan yang pembebasannya hanya akan terjadi jika semua tahanan mereka dibebaskan.
“Saudi terikat dengan nasib Yaman secara keseluruhan dan kami menolak melakukan negosiasi dengan mereka kecuali atas kesepakatan yang melibatkan semua tahanan kami,” katanya.
Para pendukung pemerintah Yaman belum mengomentari jalannya pembicaraan pertukaran tahanan.
(fath/arrahmah.com)