KABUL (Arrahmah.id) – Imarah Islam Afghanistan (IIA) sekali lagi menolak tuduhan bahwa kelompok-kelompok teroris aktif di Afghanistan.
Bill Huizenga, ketua Subkomite Urusan Luar Negeri DPR AS, menyatakan bahwa setelah penarikan pasukan AS, Afghanistan sekali lagi menjadi tempat yang aman bagi kelompok-kelompok teroris, yang bertentangan dengan Perjanjian Doha.
Dia menyatakan: “Terlepas dari komitmen Perjanjian Doha, Afghanistan sekali lagi menjadi sarang bagi para teroris yang mencari tempat berlindung yang aman saat mereka mengembangkan barisan dan kemampuan mereka untuk memproyeksikan serangan di seluruh wilayah dan bahkan di seluruh dunia.”
Sementara itu, Yuri Kokov, Wakil Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, juga menyatakan keprihatinannya dalam sebuah wawancara dengan sebuah surat kabar pemerintah, dengan mengatakan bahwa ketidakstabilan di Afghanistan masih menjadi ancaman bagi negara-negara tetangga, lansir Tolo News (27/6/2025).
Ia mengatakan: “Meskipun konflik militer berskala besar telah berakhir, ketidakstabilan di Afghanistan masih tetap ada, dan menjadi ancaman bagi negara-negara tetangga. Ada kekhawatiran khusus tentang rencana kelompok teroris internasional seperti ISIS, yang berniat mengekspor terorisme ke negara-negara Asia Tengah dan akhirnya ke Rusia.”
Analis militer Sayed Muqadam Amin berkomentar: “Rusia memainkan peran sentral dalam pengambilan keputusan global dan bertindak dengan hati-hati. Rusia memantau dengan seksama situasi di Afghanistan. Namun, Rusia belum mengembangkan hubungan strategis yang akan mengarah pada pengakuan formal terhadap pemerintah Afghanistan.”
Menanggapi hal ini, Imarah Islam menolak keras klaim AS mengenai keberadaan kelompok-kelompok teroris di Afghanistan.
Zabihullah Mujahid, juru bicara Imarah Islam, mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang diizinkan untuk menggunakan tanah Afghanistan untuk mengancam negara lain.
“Kami menolak keras klaim yang dibuat oleh DPR AS yang menyatakan adanya kelompok-kelompok asing di Afghanistan atau ancaman yang berasal dari tanah kami. Afghanistan memiliki pemerintahan yang kuat dan bersatu dengan kontrol penuh atas wilayahnya dan tidak mengizinkan siapa pun untuk menggunakan tanahnya untuk melawan negara lain,” tambah Mujahid.
Kekhawatiran yang disuarakan oleh negara-negara Barat dan regional mengenai situasi keamanan Afghanistan telah berulang kali dibantah oleh Imarah Islam di masa lalu. (haninmazaya/arrahmah.id)