GAZA (Arrahmah.id) – Pakar militer dan strategi Kolonel Hatem Karim Al-Falahi mengungkap bahwa militer pendudukan ‘Israel’ menggunakan musta’ribin, agen rahasia yang menyamar sebagai warga sipil Palestina, untuk menjarah bantuan kemanusiaan, melakukan pembunuhan dan penangkapan terhadap warga di Jalur Gaza, serta menjalankan misi-misi intelijen khusus.
Pada Jumat (30/5/2025), Brigade Al-Qassam, sayap militer dari Hamas, merilis rekaman eksklusif yang mendokumentasikan serangan mereka terhadap kelompok musta’ribin milik tentara ‘Israel’ di sebelah timur Kota Rafah, Gaza selatan.
Video tersebut menunjukkan sejumlah musta’ribin berpakaian sipil bergerak atas arahan tentara ‘Israel’. Mereka terlihat menyisir area perbatasan timur Rafah dengan perlindungan dari pesawat tempur ‘Israel’, bahkan memasuki rumah-rumah warga Palestina.
Menurut sumber keamanan yang dikutip Al Jazeera, terungkap bahwa para musta’ribin ini adalah agen ‘Israel’ yang ditugaskan untuk menyisir wilayah, mengawasi pergerakan pejuang perlawanan, dan menjarah bantuan. Mereka disebut beroperasi di bawah komando Yasser Abu Shabab, pimpinan kelompok yang bekerja sama langsung dengan militer ‘Israel’ di Rafah.
Kolonel Al-Falahi menjelaskan bahwa penggunaan musta’ribin oleh ‘Israel’ bukanlah hal baru. Di masa lalu, ‘Israel’ memberi mereka berbagai nama, seperti “Palmach” pada era 1940-an. Saat ini, unit “Duvdevan” di Tepi Barat juga berisi agen-agen yang bisa berbicara bahasa Arab dengan lancar dan memiliki penampilan yang menyerupai warga lokal.
Mereka ditugaskan untuk mengumpulkan informasi intelijen, memantau para komandan perlawanan, serta mencari tahu lokasi terowongan dan tawanan. Tugas mereka bahkan mencakup penangkapan dan pembunuhan pejuang, seperti yang terjadi pada 19 Mei lalu saat satu unit ‘Israel’ mencoba menyusup ke Khan Yunis untuk menargetkan anggota Brigade Salahuddin, namun upaya itu gagal total.
Taktik Gaya Geng Jalanan
Kolonel Al-Falahi menyebut aksi musta’ribin menyerupai taktik geng jalanan. Saat terjadi demonstrasi, mereka bisa berpura-pura menjadi bagian dari massa lalu memicu kerusuhan, guna memberikan dalih bagi militer ‘Israel’ untuk membubarkan atau menindak aksi tersebut.
Ia memperkirakan bahwa ‘Israel’ mulai mengintensifkan penggunaan musta’ribin pada tahap ini untuk membongkar struktur dan jaringan perlawanan dari dalam. Namun, Al-Falahi juga menyebut bahwa beberapa dari agen ini justru telah dibekali dengan informasi palsu yang sengaja disebar oleh perlawanan, yang membuat militer ‘Israel’ terjebak dalam serangan balik.
Kelompok musta’ribin ini juga berusaha membaur dengan warga Rafah demi mengumpulkan informasi, merampas bantuan, serta menciptakan kekacauan yang bisa menjadi pembenaran bagi ‘Israel’ untuk menyerang warga sipil.
Sebagai catatan, beberapa warga Palestina baru-baru ini tertembak oleh pasukan ‘Israel’ ketika mencoba mencapai pusat distribusi bantuan milik “Gaza Humanitarian Foundation”, sebuah organisasi Amerika yang beroperasi di wilayah Netzarim, Gaza tengah. (zarahamala/arrahmah.id)