AMMAN (Arrahmah.id) — ‘Israel’ tiba-tiba kirim tentara ke perbatasan Yordania bersamaan dengan momen ketika Yordania menolak bertanding dengan tim bola basket dengan ‘Israel’.
Sejumlah pihak menafsirkan berbagai macam alasan terkait aksi ini. Namun apakah benar gara-gara ditolak tanding basket oleh Yordania?
Setelah berminggu-minggu berspekulasi, seperti dilansir ILTV (29/6/2025), tim bola basket nasional Yordania telah memberi tahu federasi bola basket internasional FIBA bahwa mereka tidak akan menurunkan tim untuk bermain melawan ‘Israel’ di Piala Dunia Bola Basket U-19 2025.
‘Israel’ secara otomatis akan memperoleh kemenangan teknis 20-0 atas Yordania. Mereka mengalahkan Swiss dengan mudah 102-77 dalam pertandingan Piala Dunia U-19 pertamanya, sementara Yordania kalah dari Republik Dominika.
“Atas nama Asosiasi Bola Basket, saya menyesalkan keputusan tim Yordania,” kata ketua Asosiasi Bola Basket Israel Amos Frishman, menurut situs berita Walla.
“Saya berharap bahwa orang Yordania akan tetap datang untuk bermain untuk menunjukkan kepada semua orang bahwa hal itu mungkin terjadi, terutama selama masa ini. Saya percaya bahwa olahraga adalah jembatan antara masyarakat dan budaya dan bukan arena politik. Saya berharap di masa depan tidak akan ada keraguan tentang penyelenggaraan pertandingan ini.”
Akan tetapi di sisi lain, Divisi ke-96 IDF yang akan bertanggung jawab atas seluruh wilayah perbatasan Yordania, menyatakan bahwa mereka baru saja menyelesaikan latihan tingkat divisi pertama pekan lalu di perbatasan.
Latihan pada hari Kamis lalu mensimulasikan “skenario darurat dan respons cepat terhadap kejadian mendadak, sekaligus meningkatkan kesiapan divisi untuk bertempur,” kata IDF.
IDF menambahkan bahwa latihan tersebut “dilaksanakan bekerja sama dengan berbagai badan keamanan dan otoritas lokal.”
Divisi ini ditetapkan untuk beroperasi di wilayah tiga perbatasan ‘Israel’-Yordania-Suriah di utara hingga Bandara Ramon di ‘Israel’ selatan, yang juga meliputi Brigade Regional Yoav, yang saat ini menjadi bagian dari Divisi “Edom” ke-80. Sebagian wilayah tersebut mencakup Tepi Barat. (hanoum/arrahmah.id)