TULKAREM (Arrahmah.id) – Koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa tentara pendudukan ‘Israel’ membunuh 5 warga Palestina pada Senin malam (26/8/2024) dalam pengeboman dua rudal yang menargetkan sebuah rumah di kamp Nour Shams di Tulkarem Tepi Barat.
Sementara sumber-sumber mengatakan kepada Al Jazeera bahwa sebuah sel yang berafiliasi dengan Brigade al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), menjadi sasaran, tentara pendudukan mengatakan bahwa mereka mengebom dengan pesawat nirawak yang katanya adalah ruang operasi bagi para milisi di kamp Nour Shams.
Sebelumnya, surat kabar Israel Today mengutip laporan awal bahwa serangan ‘Israel’ dilakukan oleh pesawat nirawak dan menargetkan rumah pemimpin sel Jihad Islam, Abu Shuja, merujuk pada komandan batalion Tulkarm yang berafiliasi dengan Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam.
⚡️BREAKING Hamas:
– The AIRSTRIKE in Nur Shams camp in Tulkarm confirms the continuation of the occupation's crimes and massacres, extending from Gaza to every inch of our homeland.
– The escalation of the occupation's aggression in the West Bank will only strengthen our… https://t.co/UJFXPOmsM5 pic.twitter.com/mM1o1ylyfj
— Warfare Analysis (@warfareanalysis) August 26, 2024
Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi kematian 5 warga Palestina di kamp Nour Shams, dan jenazah mereka tiba di Rumah Sakit Thabet Thabet di Tulkarm.
Koresponden Al Jazeera di Tulkarem, Laith Jaar, mengatakan bahwa pengeboman itu terjadi di tengah laporan bahwa tentara pendudukan sedang bersiap untuk memperluas operasinya di Tepi Barat setelah meningkatnya aktivitas perlawanan Palestina dan penargetan berulang mereka terhadap titik-titik militer di seluruh Tepi Barat.
Dalam beberapa bulan terakhir, komandan Batalyon Tulkarem dari Brigade Al-Quds, Muhammad Jaber (Abu Shuja), selamat dari beberapa upaya pembunuhan atau penangkapan oleh pasukan pendudukan dan dinas keamanan Otoritas Palestina, yang terakhir terjadi bulan lalu ketika dinas keamanan PA mengepungnya di Rumah Sakit Pemerintah Thabet Thabet di Tulkarem sebelum warga dapat mengatasi pengepungan dan mengeluarkannya.
Hamas dan Jihad Islam berduka
Dalam dua pernyataan terpisah, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan Jihad Islam berduka atas lima syuhada di Tulkarem.
Hamas menganggap operasi pembunuhan Zionis di kamp Nour Shams sebagai upaya menyedihkan untuk mencabut duri perlawanan yang melukai pendudukan dengan operasinya, dan menyerukan kepada penduduk Tepi Barat untuk terlibat dalam lebih banyak bentrokan, konfrontasi, dan perlawanan terhadap pendudukan dan pemukimnya dalam Pertempuran Banjir Al-Aqsa.
Sementara itu, Jihad Islam menyerukan kepada warga Palestina di mana pun untuk bergerak guna menghadapi rencana pemindahan dan pemusnahan di Tepi Barat yang diduduki, dan mengatakan bahwa ada bukti musuh telah memutuskan untuk memindahkan beban operasinya dari Gaza ke Tepi Barat.
Sejak Operasi Banjir Al-Aqsa diluncurkan oleh perlawanan Palestina pada 7 Oktober 2023, ‘Israel‘ telah meningkatkan serangannya di Tepi Barat yang diduduki, yang mengakibatkan lebih dari 640 warga Palestina menjadi syahid. (zarahamala/arrahmah.id)