ALEPPO (Arrahmah.com) – Militer Suriah kehabisan SDM tentara di provinsi Aleppo. Bereaksi atas , kondisi tersebut, Bashar Assad meminta bantuan Iran untuk merekrut milisi-milisi bayaran guna mempertahankan wilayah dari serangan Mujahidin.
Sebagaimana dilansir dari media online Ard Al-Rebat, Selasa (24/02/2015), sumber dengan sarat anonimitas mengatakan bahwa rezim Assad mengirim permintaan ke Iran untuk membantu merekrut tentara. Selain itu, Assad juga meminta Iran mengirim milisi bayaran ke Aleppo untuk menghindari kerugian lebih besar.
Sumber juga menyebutkan bahwa, dengan bantuan tentara Iran, tentara Assad berhasil merekrut ratusan sipil di sejumlah lingkungan di Aleppo untuk menjadi tentara bayaran dalam waktu empat bulan. SDM sipil direkrut dengan paksa atau dengan alasan untuk dijadikan cadangan milisi Pertahanan Nasional, yaitu milisi non militer pro-Bashar Assad.
Dalam waktu singkat, ratusan sipil itu dilatih kemiliteran di akademi militer Al-Handasah di Aleppo. Pada pelatihan tersebut, mereka diajari cara menggunakan senjata oleh instruktur dari Iran dan Lebanon.
Sumber menambahkan, militer Suriah telah berhasil menyiapkan 1000 pasukan yang didukung milisi bayaran dari Iran, Lebanon dan petinggi militer di dua kota syiah di Aleppo, Nubu dan Zahra. Rencananya, ratusan tentara itu dipersiapkan untuk membuka pengepungan di dua kota itu.
Secara politis, rezim Suriah berusaha membangkitkan moral tentaranya di Aleppo dengan menyetujui inisiatif utusan PBB, Steven De Mastura, untuk melakukan gencatan senjata di Aleppo. Rezim Assad ingin menunjukkan kepada tentaranya bahwa masih terlihat kuat (show of power).
Namun, sumber tersebut melanjutkan, serangan yang dipersiapkan rezim itu gagal total. Tentara dan milisi bayaran yang berusaha memutus jalur logistik utama Mujahidin di Aleppo berhasil di pukul balik. Bahkan, puluhan dari mereka tewas dan tertawan, sebagaimana dikutip Kiblat, Rabu (25/2).
Mereka yang ditawan di desa Rityan dan Hurdatain di utara Aleppo mengaku telah dipaksa menjadi tentara Assad. Mereka mengaku mau bergabung dengan tentara rezim karena dijanjikan gaji bulanan yang menggiurkan. Sementara, tentara lainnya merupakan pengikut syiah dari kota Nubul dan Zahra.
Perisapan militer yang dilakukan rezim Suriah untuk mengepung posisi Mujahidin di Aleppo gagal total. Akibatnya, mereka menerima kerugian yang cukup signifikan, pungkas sumber. (adibahasan/arrahmah.com)