GARUT (Arrahmah.id) – Bencana tanah longsor dan banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Sabtu, 28 Juni 2025. Curah hujan tinggi yang mengguyur kawasan ini menyebabkan kerusakan infrastruktur dan mengancam keselamatan warga.
Di Kabupaten Garut, longsor terjadi di Kampung Negla, Desa Sukaresmi, Kecamatan Sukaresmi, hingga memutus akses jalan desa sepanjang 29 meter.
Selain itu, dua titik longsor lain juga dilaporkan di wilayah Desa Sukamulya, kecamatan yang sama. Akibatnya, tembok penahan tebing ambruk dan bahu jalan ambles.
“Kebun sayur milik dua warga terbawa material longsor. Kami terus mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi longsor susulan,” ujar Juru Bicara BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat, Ahad (29/6/2025).
Kerusakan parah juga terjadi pada tembok penahan tebing sepanjang 30 meter dan tinggi 15 meter di Kampung Nagrak.
Sementara itu, struktur jembatan di Kampung Gandok mulai tergerus erosi dan bahu jalannya ambles sepanjang 10 meter.
Untuk sementara, akses jalan di lokasi terdampak belum bisa dilalui kendaraan roda empat. Warga bersama petugas telah memasang garis pengaman di area rawan, dan BPBD terus melakukan pemantauan kondisi.
Di saat bersamaan, banjir juga melanda Kampung Cikarokrok, Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, akibat luapan Sungai Cimanuk. BPBD mengevakuasi tujuh warga yang sempat terjebak banjir.
“Tidak ada korban. Seluruh warga sudah dievakuasi dengan selamat,” tambah Hadi.
Sementara itu, bencana longsor juga terjadi di Desa Cikubang, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya. Longsor tersebut menyebabkan dua rumah terdampak dan satu warga dilaporkan meninggal dunia.
Pihak BPBD mengingatkan masyarakat di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat curah hujan tinggi masih terus berlangsung di wilayah Jawa Barat.
Upaya penanganan dan asesmen terus dilakukan untuk meminimalisasi dampak bencana lanjutan.
(ameera/arrahmah.id)