DĄBROWA GÓRNICZA (Arrahmah.id) – Seorang pendeta Katolik sedang diselidiki setelah “pesta gay” di sebuah apartemen di Polandia yang melibatkan seorang pekerja seks dan obat kuat, yang mengakibatkan layanan darurat dipanggil.
Menurut laporan pers Polandia, pendeta tersebut mengadakan pesta seks di sebuah apartemen di kota Dąbrowa Górnicza milik gereja.
Pendeta tersebut dikatakan telah menyewa seorang pelacur laki-laki untuk pertemuan tersebut yang berakhir dengan polisi dan petugas pertolongan pertama dipanggil setelah seorang pengunjung pesta pingsan.
Paramedis pada awalnya dilarang masuk ke apartemen oleh pendeta karena dipanggil oleh pekerja seks. Kemudian ketika polisi tiba, pendeta tersebut mengizinkan petugas pertolongan pertama masuk dan seorang pria ditemukan tidak sadarkan diri di lantai.
Surat kabar Polandia Gazeta Wyborcza mengutip seorang pengunjung pesta yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan: “Acara tersebut diselenggarakan oleh pendeta dan murni bersifat seksual.
“Pesertanya meminum obat kuat.”
Pengunjung pesta yang jatuh sakit dibawa ke rumah sakit di mana dia pulih dan kemudian dipulangkan.
Para pemimpin gereja setelah diberitahu mengenai insiden tersebut telah membentuk sebuah komisi “untuk segera menjelaskan keadaan dari situasi tersebut.”
Menurut outlet berita Jerman T-online, Uskup yang bertanggung jawab atas wilayah tersebut menulis surat yang mengutuk “peristiwa menyakitkan Dąbrowa Górnicza” yang dibacakan di semua gereja di distrik tersebut.
Dia mengatakan kepada jemaat gereja: “Saya meminta maaf kepada semua orang yang terpengaruh, sedih atau bahkan kecewa dengan apa yang telah terjadi.
“Tidak ada kesepakatan mengenai kejahatan moral, dan semua yang terlibat akan dihukum sesuai hukum kanonik, apa pun keputusan persidangannya.”
Sementara itu, pihak berwenang setempat telah membuka penyelidikan terhadap pendeta tersebut karena gagal membantu temannya yang pingsan.
Czesaw Kurpi, wakil jaksa wilayah, menyatakan: “Kantor kejaksaan setempat sedang melakukan proses terkait kegagalan memberikan bantuan kepada seseorang yang nyawanya terancam”.
Pastor tersebut dilaporkan membantah mengadakan “pesta gay” ketika memberi tahu atasan gerejanya tentang insiden tersebut.
Polandia sedang menjelang pemilu nasional dan Partai Hukum dan Keadilan yang konservatif dan sosial mungkin akan mendapat sorotan menyusul insiden tersebut mengingat kedekatan partai tersebut dengan Gereja Katolik di negara tersebut. (zarahamala/arrahmah.id)