TEL AVIV (Arrahmah.id) — Wali Kota Haifa, Yona Yahav, meminta perang Iran-‘Israel’ segera diakhiri. Meski tak ada warga di Haifa yang tewas dalam delapan hari terakhir setelah konflik pecah, namun Yahav menegaskan dia tak suka peperangan.
“Saya tidak suka perang,” kata Yahav dilansir CNN (20/6/2025).
Meski tak ada warga yang tewas, namun Kota Haifa di ‘Israel’ menjadi salah satu lokasi yang disasar rudal-rudal Iran. Total ada 21 orang terluka di Haifa, tiga di antaranya luka parah.
Yahav mengaku telah 10 kali mengalami perang selama hidupnya. Dia mendesak perdamaian segera disepakati antara ‘Israel’ dan Iran.
“Tujuan utama permainan ini adalah perdamaian,” katanya.
Dia menyebut banyak warga ‘Israel’ membutuhkan jaminan keamanan saat ini.
Wali kota Haifa juga berpendapat tenggat waktu yang diminta Amerika Serikat (AS) untuk menentukan posisi pada perang ini terlalu lama.
Diketahui Presiden AS Donald Trump memberi sinyal peluang bergabungnya AS dalam perang Iran-‘Israel’.
“Saya tidak bisa mendapatkan jawaban dari Trump dan ini mengganggu saya,” katanya.
Yahav menuturkan dirinya lebih mementingkan stabilitas keamanan di kotanya. Dia menegaskan warga di Haifa perlu jaminan keamanan.
“Karena saya suka stabilitas dan saya pikir dia harus memberi saya stabilitas ini,” sambung Yahav.
Untuk diketahui perang Iran-‘Israel’ berlangsung sejak 13 Juni silam. Kota-kota di Israel seperti Tel Aviv, Yerusalem, hingga Haifa menjadi sasaran kiriman rudal dari Iran. (hanoum/arrahmah.id)