KABUL (Arrahmah.id) — Pemimpin Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA), Hibatullah Akhundzada dikabarkan berencana untuk memangkas 20 persen personel militer mereka, menurut dua sumber dari dalam IIA mengatakan kepada Amu TV (4/5/2025).
Keputusan itu, menurut sumber tersebut, telah memperuncing gesekan yang ada antara tokoh-tokoh IIA yang setia kepada kepemimpinan di Kandahar dengan mereka yang berafiliasi dengan jaringan Haqqani.
“Perselisihan internal ini bukan hanya politis — ini tentang mempertahankan kendali atas para pejuang dan personel yang setia di semua tingkatan,” kata salah satu sumber. “Bahkan komandan lokal berada di bawah tekanan untuk melindungi orang-orang mereka sendiri.”
Berdasarkan perintah Akhundzada, menurut Amu TV, sekitar 90.000 posisi di Kementerian Pendidikan yang dikelola IIA dijadwalkan untuk dihapuskan — bagian dari pengurangan administratif yang lebih luas.
Selain kementerian pendidikan, setidaknya 6.400 posisi di Kementerian Kesehatan Publik IIA dan 908 posisi di departemen kepolisian di provinsi Farah diperkirakan akan dipotong, menurut dokumen internal dan pejabat yang mengetahui masalah tersebut. Sebanyak 222 posisi lainnya baru-baru ini telah dihapus dari kantor administratif perdana menteri IIA.
Juru bicara IIA, Zabihullah Mujahid, telah secara terbuka mengonfirmasi upaya restrukturisasi tersebut, dengan menyatakan pada awal April bahwa beberapa pengurangan, khususnya di dalam lembaga militer, sedang dilaksanakan untuk meningkatkan efisiensi administratif dan mencegah pembengkakan kelembagaan.
“Di beberapa lembaga, khususnya departemen militer, kami telah menerapkan pemotongan,” kata Mujahid. “Lembaga sipil juga mengalami pengurangan dalam skala yang jauh lebih kecil.” (hanoum/arrahmah.id)