WASHINGTON (Arrahmah.com) – Turki dapat mengangkat dirinya keluar dari sikap destruktif dengan Amerika Serikat “seketika” dengan membebaskan pendeta Amerika yang dipenjara, kata penasihat keamanan nasional Presiden Donald Trump, Rabu (22/8/2018), menurut Reuters.
John Bolton menambahkan bahwa penggalangan dana multi-miliar yang diumumkan baru-baru ini dari Qatar tidak akan cukup untuk menyelamatkan ekonomi Ankara.
Lira Turki menukik menyusul kebijakan AS untuk melipatgandakan tarif impor pada barang-barang Turki sebagai retribusi dalam penahanan Pastor Andrew Brunson atas dugaan keterlibatan dalam kudeta 2016 yang gagal. Turki sejak itu mengeluh kepada Organisasi Perdagangan Dunia mengenai apa yang dilihatnya sebagai tarif selangit.
Brunson menyangkal semua tuduhan. Namun Ankara telah mengisyaratkan bahwa pihaknya meminta AS mengekstradisi Fethullah Gulen, yang oleh Presiden Tayyip Erdogan dituduh berada di balik kudeta yang gagal, sebagai ganti pembebasan Brunson.
“Lihat! Pemerintah Turki membuat kesalahan besar dengan tidak melepaskan Pastor Brunson,” kata Bolton kepada Reuters dalam sebuah wawancara selama kunjungan ke Israel pada Rabu (22/8).
“Setiap hari terus berlanjut karena kesalahan itu. Krisis ini bisa berakhir seketika jika mereka melakukan hal yang benar sebagai sekutu NATO, bagian dari Barat, dan membebaskan pendeta Brunson tanpa syarat.”
Bolton membantah bahwa keanggotaan Turki pada NATO berada dalam keseimbangan meski perseteruan ini terjadi. Ia menegaskan kembali bahwa pembebasan Pastor Brunson, bersama dengan orang Amerika lainnya yang telah ditahan secara tidak sah oleh Turki adalah prioritasnya.
Namun AS menolak tawaran sebelumnya yang dibuat oleh Turki untuk pembebasan Brunson, dan bahwa warga AS lainnya serta tiga warga Turki yang bekerja untuk pemerintah AS.
Tawaran Turki adalah jika Washington menghentikan penyelidikan terhadap Halkbank, yang menghadapi denda multi-miliaran dolar karena dinilai AS membantu Iran menghindari sanksi AS.
Emir Qatar bulan ini menjanjikan $ 15 miliar investasi langsung untuk Turki, memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan bagi lira yang telah kehilangan sekitar 37 persen dari nilainya tahun ini. Mengikuti janji investasi, lira menguat tiga persen terhadap dolar pada Kamis pekan lalu. (Althaf/arrahmah.com)