TEL AVIV (Arrahmah.id) – Menurut laporan Wall Street Journal (WSJ) pada Kamis (19/6), perkiraan awal menunjukkan bahwa perang antara ‘Israel’ dan Iran membebani ‘Israel’ ratusan juta dolar setiap harinya, dengan biaya terbesar berasal dari sistem pertahanan udara yang digunakan untuk menghadang rudal-rudal Iran.
Para ahli menyebut bahwa “biaya tunggal terbesar” berasal dari interseptor rudal, yang harus digunakan untuk menghancurkan rudal-rudal balistik Iran yang masuk. Biaya penggunaan sistem ini berkisar antara puluhan juta hingga $200 juta per hari.
Selain itu, ‘Israel’ juga harus menanggung biaya amunisi, pengoperasian pesawat tempur, dan kerusakan fisik bangunan yang ditaksir telah mencapai $400 juta sejauh ini.
Lama Perang Menentukan Biaya
WSJ menyoroti bahwa lamanya durasi konflik menjadi faktor penentu utama dalam membengkaknya biaya perang “Faktor utama yang benar-benar menentukan biaya perang adalah durasinya,” ungkap Karnit Flug, mantan Gubernur Bank Sentral ‘Israel’ dan peneliti senior di Israel Democracy Institute.
Flug menjelaskan bahwa ekonomi ‘Israel’ masih sanggup menanggung beban perang jangka pendek, namun jika berlangsung selama dua minggu atau sebulan, “itu cerita yang sangat berbeda,” ujarnya.
Harga Intersepsi Selangit
Sistem David’s Sling, yang mampu menembak jatuh rudal jarak pendek hingga panjang, drone, dan pesawat tempur, memakan biaya sekitar $700.000 per aktivasi, jika menggunakan dua interseptor. Sistem Arrow 3, yang digunakan untuk menangkal rudal balistik jarak jauh di luar atmosfer bumi, biayanya sekitar $4 juta per satu kali intersepsi. Arrow 2, versi sebelumnya, masih digunakan dengan biaya sekitar $3 juta per interseptor. Pesawat tempur seperti F-35, yang terus dioperasikan di udara, menelan biaya sekitar $10.000 per jam terbang.
Lebih Mahal dari Perang Gaza
Menurut Zvi Eckstein, kepala Institut Kebijakan Ekonomi Aaron di Universitas Reichman ‘Israel’, biaya perang dengan Iran jauh lebih besar dibandingkan operasi militer ‘Israel’ di Gaza maupun terhadap Hizbullah. “Biaya harian perang ini jauh lebih besar dibandingkan dengan perang Gaza atau Hizbullah, dan semua itu berasal dari amunisi—baik untuk pertahanan maupun serangan,” jelasnya.
Institut tersebut memperkirakan bahwa jika konflik dengan Iran berlangsung selama satu bulan, maka total biaya perang akan mencapai sekitar $12 miliar.
Angka-angka tersebut mencerminkan beban ekonomi yang sangat besar bagi ‘Israel’, di tengah tekanan publik dan internasional, serta meningkatnya korban jiwa di kedua belah pihak. Kekuatan ekonomi Israel mungkin mampu bertahan dalam waktu pendek, tetapi perang jangka panjang bisa menjadi krisis strategis dan finansial besar, bahkan sebelum menghitung dampak politik dan sosial di dalam negeri. (zarahamala/arrahmah.id)