GAZA (Arrahmah.id) – Media ‘Israel’ Maariv melaporkan pernyataan seorang komandan dari Brigade Yerusalem (Givati Brigade) di militer ‘Israel’ yang mengakui bahwa pertempuran di lingkungan Shuja’iyya, Gaza utara, berlangsung sangat sengit dan menyebabkan kerugian besar bagi pasukan ‘Israel’.
Menurut sang komandan, tentara ‘Israel’ telah menghancurkan sekitar 1.000 bangunan di wilayah utara Gaza dan menewaskan 250 orang yang mereka sebut sebagai “bersenjata”. Ia juga mengklaim bahwa tidak ada lagi bangunan di Shuja’iyya yang memiliki garis pandang langsung ke Kibbutz Nahal Oz di sisi ‘Israel’, dan pasukan ‘Israel’ telah melaksanakan operasi untuk mengamankan daerah sekitar perbatasan.
Namun, laporan tersebut juga mengungkap kekhawatiran di kalangan militer ‘Israel’ atas meningkatnya kecanggihan taktik perlawanan. Tentara ‘Israel’ dikatakan mengamati adanya perubahan dalam metode tempur yang digunakan oleh para pejuang perlawanan Palestina, serta kemampuan mereka untuk mengakses persenjataan dalam jumlah yang tidak sedikit.
Komandan tersebut mengakui bahwa para pejuang Hamas kini menunjukkan kecerdikan dalam pertempuran, termasuk kemampuan mereka untuk menjebak dan memancing tentara ‘Israel’ ke dalam zona bahaya. Hal ini memaksa militer ‘Israel’ untuk meningkatkan upaya dan kewaspadaan di lapangan.
Selain itu, ia menyatakan bahwa Hamas masih memiliki banyak terowongan bawah tanah yang belum berhasil ditemukan oleh pasukan ‘Israel’.
Di sisi lain, militer ‘Israel’ sebelumnya telah mengumumkan bahwa dua perwira senior dan tujuh tentara terluka dalam ledakan ranjau di Gaza utara. Ledakan tersebut terjadi di lingkungan Shuja’iyya, dan para korban luka termasuk wakil komandan Divisi 252 dan komandan Batalion 6310 dari Brigade Yerusalem.
Sementara itu, media Haaretz mengutip pernyataan dari Brigadir Cadangan Giora Inbar yang mengkritik operasi militer ‘Israel’ di Gaza. Ia menyebut bahwa operasi ini membahayakan nyawa tentara reguler dan pasukan cadangan. Inbar bahkan menggambarkan strategi militer Israel sebagai “kegilaan” dan memperingatkan bahwa “setiap operasi bisa membahayakan para sandera.”
Senada dengan itu, jenderal cadangan ‘Israel’ lainnya, Yisrael Ziv, menyatakan bahwa Hamas telah mengembangkan taktik perangnya dan memperingatkan bahwa semakin besar pasukan ‘Israel’ yang dikerahkan ke Gaza, maka semakin tinggi pula risiko jatuhnya korban di pihak ‘Israel’. (zarahamala/arrahmah.id)