MOSKOW (Arrahmah.id) – Sergey Naryshkin, direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia, mengatakan bahwa negara-negara Barat, dalam mengejar tujuan geopolitik mereka, mendukung kelompok-kelompok oposisi di Afghanistan untuk menciptakan ketidakstabilan di negara tersebut.
Berbicara di sebuah konferensi di Baku, Naryshkin menggambarkan posisi geopolitik Afghanistan yang sangat penting dan menekankan bahwa Barat dengan sengaja berusaha menjaga negara itu tetap dalam keadaan kacau, lansir Tolo News (19/4/2025).
Dia menyatakan: “Badan-badan intelijen Barat secara aktif mencari cara untuk mendukung pasukan anti-pemerintah di Afghanistan. Keinginan Barat untuk mempertahankan ketidakstabilan di negara ini adalah bagian dari strategi geopolitiknya yang lebih luas. Melawan campur tangan ini akan membuka jalan bagi pemulihan Afghanistan.”
Wais Naseri, seorang analis politik, berkomentar: “Penghapusan atau penangguhan nama Taliban dari daftar teroris Rusia tidak berarti bahwa mereka telah dihapus secara permanen. Ini adalah langkah sementara dan eksperimental.”
Pernyataan ini muncul hanya sehari setelah utusan khusus Rusia untuk Afghanistan menyatakan ketertarikan Moskow untuk menjalin hubungan formal dengan Kabul.
Mohammad Aslam Danishmal, seorang analis politik, mengatakan: “Rusia ingin mengejar kebijakan konstruktif dengan pemerintah sementara Afghanistan.”
Janat Faheem Chakari, pakar urusan politik, mengatakan: “Penghapusan anggota Imarah Islam dari daftar hitam AS dan pencabutan sementara para pemimpin Taliban oleh Mahkamah Agung Rusia dapat dipandang sebagai persaingan geopolitik yang konstruktif, bermakna, dan positif.”
Rusia, sebuah kekuatan regional utama, sebelumnya telah menyuarakan dukungan untuk keterlibatan yang berkelanjutan dengan pemerintah sementara Afghanistan dan baru-baru ini menghapus hambatan hukum untuk interaksi formal. (haninmazaya/arrahmah.id)