TEHERAN (Arrahmah.id) — Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menegaskan ‘Israel’ sudah ‘game over’ alias hancur lebur jika Amerika Serikat (AS) tidak ikut campur dengan menyerang langsung situs nuklir Iran.
“Terlepas dari semua kegaduhan itu, dan dengan semua klaim itu, rezim Zionis hampir runtuh dan hancur di bawah hantaman Republik Iran,” kata Khamenei, dilansir dari IRNA (26/6/2025).
Ia kemudian mengatakan bahwa AS ikut campur dalam konflik Iran dengan ‘Israel’ “karena mereka merasa jika tidak terlibat, rezim zionis akan hancur.”
Perang antara ‘Israel’ berlangsung selama 12 hari sejak 13 Juni. Perang berawal dari serangan ‘Israel’ ke sejumlah titik yang menyasar petinggi militer dan ahli nuklir Iran.
Tak sampai dari 12 jam dari serangan tersebut, Iran melakukan balasan. Negeri para mullah ini melepas sejumlah rudal jarak jauh ke ‘Israel’, utamanya kota Tel Aviv dengan tajuk True Promise III.
Setelah itu kedua negara saling balas serangan. Rudal-rudal Iran yang awalnya diprediksi akan mentah dengan sistem pertahanan ‘Israel’, Iron Dome, ternyata bisa ditembus.
Karena serangan rudal kedua negara, banyak bangunan hancur dan runtuh. Ratusan koran meninggal dunia dan luka-luka jatuh dari kedua belah pihak, termasuk masyarakat sipil.
Dalam situasi tegang tersebut, di mana sejumlah negara mengutuk serangan ‘Israel’ dan Iran, AS ikut-ikutan. Donald Trump meminta militernya menyerang Iran.
Pada Ahad (22/6), pangkalan militer AS di Qatar mengirim pesawat tempur. Tujuan pesawat tempur ini adalah merudal tiga lokasi tempat Iran mengembangkan nuklir.
Sebagai balasan, Iran mengirim rudalnya ke pangkalan militer AS. Saat rudal jatuh, armada tempur negeri Paman Sam tersebut telah pergi, sehingga tak ada korban jiwa.
Usai kejadian ini, AS meminta ‘Israel’ dan Iran melakukan gencatan senjata. Awalnya hanya Israel yang tunduk, tetapi Iran akhirnya juga bersepakat untuk gencatan senjata. (hanoum/arrahmah.id)