MAKASSAR (Arrahmah.id) — Kabar duka menyelimuti dunia dakwah Tanah Air. Ustadz Muhammad Yahya Waloni, dai kondang yang dikenal sebagai mualaf dan mantan pendeta, wafat di usia 55 tahun saat menjadi khatib Salat Jumat di Masjid Darul Falah, Kecamatan Rappocini, Makassar, pada Jumat (6/6/2025), bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.
Menurut keterangan Sekretaris Pengurus Masjid Darul Falah, Harfan Jaya Sakti, almarhum sempat menyampaikan khutbah dengan lancar pada sesi pertama. Namun di khutbah kedua, beliau tiba-tiba roboh saat masih berdiri.
“Dalam khutbahnya beliau sempat mengingatkan pentingnya bertauhid kepada Allah SWT,” ujar Harfan kepada wartawan.
Jemaah segera memberikan pertolongan dan melarikan beliau ke Rumah Sakit Bahagia, Minasa Upa, yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari masjid. Namun, nyawa sang ustaz tak tertolong. Pihak rumah sakit menyatakan bahwa beliau telah wafat.
Ustaz Abdul Somad (UAS) turut menyampaikan belasungkawa melalui akun Instagram resminya @ustadzabdulsomad_official. Dalam unggahannya, UAS mengenang sosok Yahya Waloni sebagai pribadi yang zuhud, gigih dalam dakwah, dan tidak gentar dalam membela kebenaran.
“Beliau sudah hidup mapan. Jadi rektor, gaji besar, duit banyak. Dapat hidayah, masuk Islam, keliling berdakwah. Nyetir sendiri, sampai di Jambi, mobilnya rusak. Dibawa ke bengkel, mesin hancur karena tidak pernah di-service. Mau diganti tim UAS Jambi mobil baru, ternyata mobil yang rusak itu belum lunas,” tulis UAS.
UAS juga mengungkapkan bahwa dirinya pernah menawarkan tempat tinggal bagi almarhum, namun ditolak karena Yahya masih mengontrak rumah sendiri.
“Beliau melihat dunia ini setengah sayap nyamuk,” tambahnya.
“Ketika saya di-bully, dipersekusi, dilaporkan, beliau lantang membela saya. Beliau hanya takut kepada Allah,” ungkap UAS.
Dalam penutupnya, UAS menyebut bahwa wafatnya Yahya Waloni pada hari Jumat, di hari mulia Idul Adha, sebagai bentuk kemuliaan dari Allah.
“Hari ini Allah buktikan batinnya. Selamat jalan Ustaz Yahya Waloni,” tulisnya.
Kepergian Ustaz Yahya Waloni meninggalkan duka mendalam bagi dunia dakwah Indonesia. Sosoknya dikenang sebagai pejuang kebenaran yang mengorbankan kenyamanan dunia demi menyuarakan Islam.
(ameera/arrahmah.id)