JAKARTA (Arrahmah.id) – Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) kembali menyerukan aksi solidaritas kemanusiaan bertajuk “Konvoi Damai Menembus Blokade Gaza” yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (28/6).
Aksi ini bertujuan menggerakkan masyarakat Indonesia dan dunia untuk membuka akses kemanusiaan menuju Gaza, Palestina, melalui konvoi lintas udara, darat, dan laut.
“Ke depan, insya Allah akan ada ribuan pesawat dari seluruh dunia menuju Gaza. Allahu Akbar,” ujar UBN penuh semangat di hadapan hadirin.
Ia menambahkan bahwa aksi ini akan melibatkan puluhan hingga ratusan kapal laut, serta jutaan kendaraan darat sebagai bentuk solidaritas global terhadap warga Gaza yang terisolasi akibat blokade berkepanjangan.
UBN menyampaikan bahwa gerakan ini bukan inisiatif tunggal Indonesia. Sejumlah negara seperti Tunisia, Aljazair, Libya, Maroko, Mauritania, dan beberapa negara Eropa telah lebih dulu mendukung aksi serupa.
Namun, ia menyoroti bahwa aksi-aksi sebelumnya masih terbatas dalam jumlah dan sering kali dihadang, sebagaimana terjadi pada insiden flotilla kemanusiaan beberapa tahun silam.
“Kami berharap, aksi massal yang lebih besar kali ini akan membuat pihak yang memblokade Gaza kewalahan. Dunia tidak boleh diam. Genosida harus dilawan. Zionis harus dihukum. Netanyahu harus bertanggung jawab atas kejahatan kemanusiaan di Gaza,” tegasnya.
Aksi ini juga akan melibatkan berbagai tokoh nasional seperti Buya Anwar Abbas, Husain ‘Gaza’, Eva Monalisa (anggota DPR RI), serta seniman Melly Goeslaw.
Selain itu, turut hadir dalam acara seruan ini sejumlah tokoh lainnya seperti Ustadz Fahmi Salim, Ustadz Fadlan Garamatan, Felix Siauw, Ustadz Alfian Tanjung, dan Dokter Sarbini.
UBN menegaskan bahwa gerakan ini murni bersifat kemanusiaan, bukan politik, dan telah dirancang sejak Desember 2024 sebagai respons terhadap serangan ke Gaza pada 7 Oktober tahun lalu.
Ia juga menyerukan negara untuk turut memfasilitasi logistik kemanusiaan, termasuk pengadaan kapal resmi untuk pengiriman bantuan.
Mekanisme Pendaftaran Terbuka
UBN menjelaskan bahwa pendaftaran peserta konvoi akan dilakukan secara terbuka dan sederhana melalui pengisian data dasar seperti nama, nomor WhatsApp, email, jenis kelamin, usia, dan kota asal.
Setelah pendaftaran awal, akan dilakukan proses screening lanjutan untuk menentukan peserta yang akan diberangkatkan.
“Kalau target tercapai, misalnya satu juta suara atau peserta, kita bisa segera mengajukan dan melaksanakan rencana ini dengan cepat,” ujarnya, sambil menekankan bahwa kondisi lapangan sangat dinamis dan keputusan akan menyesuaikan dengan perkembangan situasi.
Ia menutup seruannya dengan ajakan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan bersejarah ini.
“Silakan bergabung dan berhimpun bersama para tokoh serta saudara-saudara kita lainnya dalam gerakan ini. Saatnya kita bersatu, menembus segala batas dan hambatan yang ada,” pungkas UBN.
(ameera/arrahmah.id)
.