PAPUA (Arrahmah.id) – Tim SAR terus berupaya menemukan 14 warga yang hilang akibat bencana longsor dan banjir bandang di Pegunungan Arfak, Papua Barat. Enam korban ditemukan meninggal dunia dan empat lainnya selamat.
Kepala SAR Manokwari, Yefri Sabarudin menjelaskan tantangan di lapangan. Mulai dari medan yang sulit hingga tumpukan kayu yang menutup akses jalan akibat terbawa material banjir.
“Medan berat dengan tumpukan kayu dan material banjir menyulitkan pencarian,” ujarnya, Yefri, dikutip dari Selamat Pagi Indonesia Metro TV, Selasa (20/5/2025).
Tim berjumlah 50 personel membagi tugas untuk pencarian manual dan evakuasi. Mereka memanfaatkan drone termal setelah kabut pagi membatasi visibilitas.
Korban yang ditemukan sejauh ini berada dalam radius 1 kilometer dari lokasi kejadian.
“Kondisi jalan yang putus dan medan terjal menjadi kendala utama,” tambah Yefri.
Pencarian tetap dilanjutkan meski menghadapi berbagai tantangan di lapangan.
Sebelumnya, banjir bandang dan tanah longsor melanda Kampung Mayes, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, pada Jumat, 16 Mei 2025.
Bencana ini dipicu hujan deras yang mengguyur sejak siang hingga sore hari. Hujan deras tersebut menyebabkan sungai meluap dan lereng bukit runtuh.
(ameera/arrahmah.id)