Memuat...

6 Jadi, Peringatan 46 Tahun Sejak Soviet Menginvasi Afghanistan

Hanin Mazaya
Ahad, 28 Desember 2025 / 8 Rajab 1447 06:07
6 Jadi, Peringatan 46 Tahun Sejak Soviet Menginvasi Afghanistan
(Foto: Tolo News)

KABUL (Arrahmah.id) - Tanggal 6 Jadi, 1358, bukan hanya tanggal di kalender , tetapi juga menandai hari di mana sejarah Afghanistan berubah secara fundamental.

Pada malam musim dingin yang sangat dingin itu, tank-tank Tentara Merah Soviet melintasi perbatasan utara dan barat Afghanistan, dan pesawat-pesawat militer Soviet menguasai langit Kabul.

Invasi Soviet terjadi pada saat Partai Rakyat Demokratik Afghanistan menghadapi krisis internal yang parah, perselisihan faksi, dan penentangan publik yang meluas. Dengan dalih mendukung pemerintah yang bersahabat, Moskow melancarkan intervensi militer yang segera berubah menjadi pendudukan skala penuh, lansir Tolo News (27/12/2025).

Pada jam-jam awal invasi, pasukan khusus Soviet menyerbu Istana Kepresidenan dan membunuh Hafizullah Amin. Beberapa jam kemudian, Babrak Karmal diperkenalkan melalui Radio Kabul sebagai pemimpin baru, tetapi perubahan ini tidak membawa ketenangan maupun legitimasi.

Ruslan Limanov, seorang jurnalis Rusia, mengatakan kepada Tolo News: "Moskow telah memutuskan bahwa melancarkan operasi militer adalah tindakan terbaik. Pada fase awalnya, operasi tersebut berhasil, dan Presiden Hafizullah Amin saat itu tewas."

Tawfiq Tamas, seorang analis politik, menambahkan: "Setelah Soviet memasuki Afghanistan, pintu terbuka bagi intervensi Barat yang lebih besar, khususnya Pakistan. Hal itu memberi mereka alasan untuk lebih terlibat dalam urusan Afghanistan."

Pendudukan Afghanistan disambut dengan perlawanan sengit oleh rakyat dan Mujahidin. Perang yang tidak proporsional meletus antara tentara Soviet yang bersenjata lengkap dan pasukan perlawanan lokal, yang berlangsung hampir satu dekade. Lebih dari satu juta warga Afghanistan tewas, dan jutaan lainnya mengungsi dan terpaksa mencari perlindungan di negara-negara tetangga.

Abdul Naser Shafiq, analis politik lainnya, mengatakan: "Sebagai akibat dari invasi ini, rakyat Afghanistan melancarkan jihad, yang menyebabkan kematian satu juta warga dan migrasi paksa jutaan orang."

Untuk memperingati ulang tahun ke-46 invasi Soviet, Imarah Islam Afghanistan mengeluarkan pernyataan yang mengutuk serangan tersebut. Pernyataan itu memuji keberanian dan perlawanan bangsa Afghanistan melalui jihad, yang pada akhirnya mengarah pada kekalahan Tentara Merah. Imarah Islam juga mendesak rakyat untuk tetap berkomitmen melindungi kebebasan, kemerdekaan, dan sistem Islam negara.

Hamdullah Fitrat, Wakil Juru Bicara Imarah Islam, mengatakan: "Afghanistan memiliki sejarah yang membanggakan selama hampir satu abad, telah melawan invasi tiga kekuatan besar dan memaksa kekalahan memalukan mereka. Ini adalah kebenaran sejarah."

Tentara Merah Soviet akhirnya mundur dari Afghanistan pada tanggal 26 Dalwa, 1367. Namun, kepergian mereka tidak mengakhiri penderitaan Afghanistan. Perang saudara, keruntuhan politik, dan ketidakstabilan terus melanda negara itu. (haninmazaya/arrahmah.id)

AfghanistanImarah Islam Afghanistaninvasis soviet