(Arrahmah.com) – Syaikh Abu Muhammad Al-Adnani, juru bicara resmi Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS) membuat pernyataan resmi terkait insiden bersenjata di kota Azaaz yang melibatkan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) dari birgade “Badai Utara” dan “Ahfad al Rasul”.
Kavkaz Center menerbitkan poin utama dari pernyataan ISIS sebagai berikut :
-
ISIS tidak pernah mencari-cari alasan apapun untuk melawan FSA
-
ISIS tidak terisolasi dan jika ada yang melangkah ke arah kami, kami dengan senang hati akan merangkul mereka
-
“Badai Utara” dan “Ahfad al Rasul” adalah orang-orang yang memulai serangan ke ISIS
-
Insiden kecil dengan unit lain telah sengaja dibesar-besarkan
-
Media Barat dan musuh telah melancarkan perang informasi melawan ISIS
-
ISIS melarang pemboman terhadap Muslim Sunni di Irak atau Suriah dan ledakan yang baru-baru ini terjadi sebenarnya adalah pekerjaan Rafidhah (Syi’ah).
-
Kami mengutuk mereka yang mentakfir secara berlebihan dan karena itu kami tidak memaksakan untuk mentakfir kaum Muslim di Irak dan Syam dan bagi mereka yang tidak, itu adalah inisiatif mereka
-
Kami tidak berperang dengan mereka yang tidak memerangi kami. Kami tidak berperang dengan mereka yang meninggalkan kami asalkan mereka tidak berperang dengan kami
-
Tentara salib berusaha untuk memusuhi kami dengan menyebut kami Khawarij, namun kami berperang hanya dengan Nusyairiyah (Alawi) dan rezmi mereka, rekan mereka dan mencoba untuk meminimalisir kerusakan sebanyak mungkin
-
Kesalahan tidak bisa dihindari, sangat sulit untuk mencegah hal itu, karena ISIS memiliki tentara yang besar dan ada berbagai insiden yang sulit terkontrol
-
Semua kekurangan dan kesalahan akan kami perbaiki di pengadilan Syariah yang tepat
-
Kami menyeru kepada semua pejuang dari komandan sampai pejuang biasa, untuk menghindari perpecahan dengan FSA karena musuh-musuh Islam sedang berusaha untuk menggunakan perpecahan sebagai sarana untuk melemahkan kaum Muslim.
(haninmazaya/arrahmah.com)