ANKARA (Arrahmah.com) – Menteri luar negeri Turki pada Rabu (9/3/2016) menolak tuduhan bahwa Ankara “mengemis” uang kepada Uni Eropa, setelah Turki secara dramatis meminta dana dua kali lipat selama pembicaraan krisis migran Eropa, AFP melaporkan, sebagaimana dilansir oleh Orient Net.
Uni Eropa dan Turki mencapai kesepakatan pada bulan November tiga miliar euro ($ 3,3 miliar) dana untuk pengungsi atas imbalan kerjasama Ankara dalam menanggulangi krisis pengungsi, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah benua itu sejak Perang Dunia II.
Tetapi pada pembicaraan di Brussels pada Senin (7/3), Turki mengejutkan para pemimpin Uni Eropa dengan meminta tambahan dana bantuan sebanyak tiga miliar euro, dan juga bebas visa perjalanan ke Uni Eropa bagi warga Turki, Focus News Agency melaporkan, sebagaimana dilansir oleh Orient Net.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, Rabu (9/3) membela keputusan Turki untuk meminta lebih banyak uang.
“Kami melihat tuduhan tidak adil itu menargetkan Turki. Seolah-olah uang itu diberikan kepada Turki. Seolah-olah Turki mengemis uang,” kata Cavusoglu dalam konferensi pers di Ankara.
Turki sedang menampung sebanyak 2,7 juta warga Suriah yang menyelamatkan diri dari perang lima tahun di tanah air mereka, dan Presiden Recep Tayyip Erdogan mengkritik Uni Eropa atas penundaan penyaluran dana selama empat bulan.
(ameera/arrahmah.com)