NEW DELHI (Arrahmah.id) — Kelompok militan Al-Qaeda cabang di Asia Selatan (AQIS) menyeru anggota dan simpatisannya dari seluruh dunia untuk terlibat jihad melawan India, beberapa saat setelah serangan India ke Pakistan.
Dilansir MEMRI (7/5/2025), pernyataan yang dirilis dalam bahasan Inggris dan Urdu itu juga mengutuk serangan udara India di enam lokasi di Pakistan pada malam tanggal 6 Mei 2025. AQIS menyebutnya sebagai tindakan agresi oleh rezim Bhagwa yang dipimpin Hindutva terhadap umat Islam.
Respons cepat AQIS, menurut MEMRI, diduga bertujuan untuk memanfaatkan eskalasi untuk memobilisasi kombatan dan menggalang jihad.
Dalam pernyataan berjudul “Agresi India di tanah Pakistan” itu juga, AQIS menyatakan bahwa serangan itu menyebabkan banyak korban Muslim dan mendoakan para syuhada yang yang terluka.
“Pada malam 6 Mei 2025, pemerintah ‘Bhagwa’ India melakukan pengeboman di enam lokasi di Pakistan, khususnya yang menargetkan masjid dan organisasi. Pengeboman ini dilaporkan telah menyebabkan banyak Muslim menjadi syahid dan terluka. Sesungguhnya, kita milik Allah, dan kepada-Nya kita akan kembali. Semoga Allah menerima kesyahidan para syuhada, memberi mereka tempat yang tinggi di al-Firdaus (surga tertinggi), dan memberikan pemulihan yang lengkap dan cepat kepada yang diperintahkan, Aamiin. Tidak diragukan lagi, pengeboman ini menambah babak gelap lain dalam daftar panjang kejahatan yang dilakukan oleh rezim ‘Bhagwa’.”
AQIS mendeklarasikan konflik tersebut sebagai Jihad Fi Sabilillah dan mendesak umat Muslim di seluruh subbenua untuk bangkit membela Islam dan mendukung kaum tertindas.
Berperang melawan India merupakan kewajiban setiap Muslim, kata pernyataan tersebut, dan berjanji untuk melanjutkan perjuangan hingga ketidakadilan terhadap umat Islam dibalaskan, dan supremasi Islam ditegakkan.
“Bagi semua Mujahidin Islam dan Muslim di Subbenua, perang melawan India ini adalah Jihad Fi Sabilillah. Merupakan kewajiban kita untuk terlibat dalam perjuangan ini untuk menegakkan Kalimat Allah, membela Islam dan Muslim, dan mendukung orang-orang tertindas di Subbenua. ‘Sikap’ kita mengenai Dawah dan Jihad, Teman dan Musuh, dan Kebenaran dan Kepalsuan -serta ‘tujuan’ Jihad Fi Sabilillah di Subbenua- sudah diketahui dengan baik. Sekarang lebih penting dari sebelumnya bagi Muslim di Subbenua untuk bangkit mendukung sikap dan tujuan ini.”
AQIS juga mengkritik Perdana Menteri India Narendra Modi dan pemerintahannya karena melancar kampanyekan multifaset untuk melenyapkan Islam, merujuk pada kesamaan sejarah di Kashmir dan India. (hanoum/arrahmah.id)