SANAA (Arrahmah.id) — Militer Israel mengatakan telah menembaki bandara utama Yaman pada hari Selasa (6/5/2025) dan para saksi mata mengatakan ada empat serangan di ibu kota Sanaa di tengah ketegangan yang meningkat antara Negeri Zionis dengan milisi Syiah Houtsi Yaman.
Israel sebelumnya telah memperingatkan orang-orang untuk meninggalkan daerah sekitar Bandara Internasional Sanaa, satu hari setelah pasukan Israel melakukan serangan udara di pelabuhan Hodeidah di Yaman sebagai tanggapan atas pendaratan rudal Houtsi di dekat pusat udara utama Israel pada hari Ahad (4/5).
“Tidak mengungsi akan membahayakan Anda,” kata militer Israel dalam peringatannya, dan menerbitkan peta daerah di sekitar bandara, seperti dilansir Reuters (5/5).
Tiga sumber bandara mengatakan kepada Reuters bahwa serangan hari Selasa menargetkan tiga pesawat sipil, aula keberangkatan, landasan pacu bandara, dan pangkalan udara militer di bawah kendali Houthi.
Ketegangan meningkat antara Israel dan Houtsi saat kelompok itu terus melancarkan serangan sebagai tanggapan atas perluasan operasi militer Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Kelompok Houtdi mengatakan pada hari Ahad bahwa mereka akan memberlakukan blokade udara “komprehensif” terhadap Israel dengan berulang kali menargetkan bandara-bandaranya.
Serangan Israel di sekitar Hodeidah pada hari Senin (5/5) menewaskan empat orang dan melukai 39 orang, kata kementerian kesehatan yang dipimpin Houtsi.
Tidak ada kabar langsung mengenai korban dalam pertikaian pada hari Selasa. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk membalas setelah rudal yang diluncurkan oleh Houtsi mendarat di dekat Bandara Ben Gurion Israel, yang menyebabkan maskapai penerbangan Eropa dan AS membatalkan penerbangan.
Kelompok Houtsi telah menembaki Israel dan pengiriman barang di Laut Merah sejak awal perang antara Israel dan Hamas di Gaza, dalam apa yang mereka katakan sebagai solidaritas dengan Palestina. (hanoum/arrahmah.id)