MAKHACHKALA (Arrahmah.id) — Kementerian Kebijakan Nasional dan Urusan Agama Republik Dagestan mengeluarkan pernyataan terkait informasi yang aktif disebarluaskan di media sosial tentang penahanan meuslimah bercadar di Khasavyurt dan munculnya pesan suara dengan klaim palsu tentang keterlibatan mufti dalam penggerebekan tersebut.
Menurut Kementerian Kebangsaan Republik Dagestan, seperti dilansir Kavkaz Uzel (20/4/2025), tindakan operasional sedang dilakukan di Khasavyurt untuk mencari individu yang dicurigai melakukan aktivitas ilegal. Klaim bahwa hanya muslimah yang mengenakan niqab yang ditahan adalah tidak benar.
“Penangkapan yang terekam dalam video dilakukan untuk tujuan mengidentifikasi mereka, karena warga negara tersebut tidak memiliki dokumen identitas. Semua tindakan dilakukan sesuai dengan undang-undang saat ini,” kata pernyataan itu.
Mufti dan Muftiat Dagestan tidak ada hubungannya dengan peristiwa dan keputusan pasukan keamanan ini, kementerian meyakinkan.
Kementerian Kebangsaan yakin bahwa kebocoran informasi tersebut ditujukan untuk merusak kepercayaan antara umat beragama dan organisasi keagamaan.
Kementerian mengimbau masyarakat agar tidak terpancing oleh provokasi dan tidak menjadi korban disinformasi. (hanoum/arrahmah.id)