GAZA (Arrahmah.id) – Pada Senin malam (5/5/2025), pesawat tempur ‘Israel’ melancarkan serangan udara brutal di Provinsi Al-Hudaydah, Yaman. Serangan tersebut menargetkan beberapa lokasi, termasuk pelabuhan Al-Hudaydah dan sebuah pabrik beton di distrik Bajil, yang terletak di timur kota tersebut.
Kementerian Kesehatan Yaman mengonfirmasi bahwa 21 warga sipil terluka dalam serangan tersebut.
‘Israel’ mengklaim bahwa serangan ini merupakan balasan atas serangan rudal yang dilancarkan oleh kelompok Houtsi terhadap Bandara Ben Gurion di dekat Tel Aviv pada Ahad (4/5). Menurut sumber militer ‘Israel’, rudal tersebut adalah rudal balistik hipersonik yang berhasil mengenai sasaran dengan tepat.
Media ‘Israel’ melaporkan bahwa 30 jet tempur ‘Israel’ terlibat dalam serangan tersebut, menjatuhkan sekitar 50 bom dan rudal ke lebih dari 10 target di kota pelabuhan tersebut.
Militer ‘Israel’ menamai serangan ini sebagai “Operasi Kota Pelabuhan”. Channel 12 menggambarkan serangan ini terjadi dalam delapan gelombang, menargetkan infrastruktur yang digunakan oleh Houtsi, termasuk dermaga kargo dan fasilitas semen.
Menurut laporan, Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz mengawasi operasi ini dari ruang perang militer di Tel Aviv.
Seorang pejabat Amerika mengatakan kepada Axios bahwa serangan ini sepenuhnya dikoordinasikan dengan Washington. Meskipun Amerika Serikat tidak terlibat langsung dalam pertempuran, pihak AS diberi informasi sebelumnya, kata sumber tersebut.
Meskipun serangan ini terjadi, pejabat ‘Israel’ mengatakan mereka tidak mengharapkan kelompok Houtsi berhenti meluncurkan rudal. Militer ‘Israel’ sedang mempersiapkan diri untuk kemungkinan pembalasan.
Tak lama setelah serangan udara itu, pejabat Houtsi, Nasr al-Din Amer, bersumpah untuk membalas serangan ‘Israel’. “Kami akan merespons serangan ‘Israel’. Blokade laut dan udara akan terus berlanjut. Kami akan terus mendukung Gaza dengan operasi militer,” ujarnya.
Mohammed al-Bukhaiti, seorang tokoh politik senior Houtsi, menambahkan, “Serangan kami yang terakhir di Ben Gurion hanya merupakan peringatan. Kami serius untuk memberlakukan blokade udara terhadap musuh ‘Israel’.”
Setelah serangan rudal di Bandara Ben Gurion, beberapa maskapai, Lufthansa, Swiss Air, Austrian Airlines, Air India, ITA Airways, dan Air Europa, membatalkan penerbangan ke Tel Aviv, menurut media ‘Israel’. (zarahamala/arrahmah.id)