ATHENA (Arrahmah.com) – Di pulau Lesbos, sekarang ada dua fasilitas untuk menampung para pengungsi yang mempertaruhkan nyawa mereka melintasi laut. Para pengungsi menyebut kamp-kamp tersebut sebagai kamp baik dan kamp buruk.
Kamp yang baik adalah kamp yang lapang dan terbuka, dan pencari suaka bersiap-siap untuk berlayar ke daratan Yunani, di mana masih ada kesempatan bagi mereka untuk mencapai tuuan yang mereka impikan di Jerman, Swedia atau Perancis, sebagaimana dilansir The Washington Post, Sabtu (2/4/2016).
Di kamp yang buruk, ada kawat berduri dan gerbang yang terkunci, dan polisi bersiap untuk mengangkut paksa pengungsi dengan kapal feri kembali ke negara asal mereka.
Di sini terlihat bahwa Eropa akan menjawab pertanyaan-pertanyaan besar: Apakah Yunani benar-benar akan mengirim pengungsi yang melarikan diri dari perang dan kekacauan di Suriah dan Irak kembali ke Turki, jika perlu secara paksa?
Para pejabat Yunani mengatakan bahwa feri pertama dijadwalkan akan membawa pengungsi gelombang pertama kembali ke Turki pekan depan. Mereka berharap langkah itu mengurangi gelombang pendatang baru.
Organisasi kemanusiaan, bersama dengan badan pengungsi PBB memperingatkan bahwa pemulangan para pengungsi adalah terburu-buru, dan Yunani bisa kewalahan. Organisasi-organisasi bantuan khawatir bahwa orang-orang yang trauma kemungkinan akan menolak untuk digiring ke kapal dan dikembalikan ke kondisi yang tidak pasti di Turki.
(ameera/arrahmah.com)