Fazal-ur-Rehman Mengkritik Kebijakan Pakistan Terhadap Afghanistan

Hanin Mazaya
Rabu, 24 Desember 2025 / 4 Rajab 1447 19:15
Fazal-ur-Rehman Mengkritik Kebijakan Pakistan Terhadap Afghanistan
Fazal-ur-Rehman Mengkritik Kebijakan Pakistan Terhadap Afghanistan

ISLAMABAD (Arrahmah.id) - Maulana Fazal-ur-Rehman, pemimpin Jamiat Ulema-e-Islam Pakistan dan salah satu ulama terkemuka di negara itu, selama dua hari berturut-turut mengkritik kebijakan Pakistan terhadap Afghanistan dalam acara terpisah.

Setelah menghadiri pertemuan bertajuk “Persatuan Umat Islam Pakistan” di sebuah seminari agama, ia mengatakan bahwa Islamabad tidak pernah menjadi teman bagi pemerintah mana pun di Afghanistan selama tujuh dekade terakhir. Ia menambahkan bahwa peninjauan terhadap kebijakan Pakistan diperlukan untuk memahami mengapa hal ini terjadi, lansir Tolo News (23/12/2025).

Fazal-ur-Rehman berkata: “Dalam tujuh puluh delapan tahun, Afghanistan tidak pernah menjadi teman Pakistan. Bukankah itu kegagalan kebijakan kita terhadap Afghanistan? Kita harus merenungkan kebijakan kita sendiri. Dari Zahir Shah hingga Ashraf Ghani, kita tidak pernah memiliki pemerintahan yang bersahabat di Afghanistan. Mengapa demikian? Memang benar bahwa kita menyampaikan pidato di negara kita sendiri dan menyalahkan orang lain, tetapi kita juga harus melihat ke dalam hati nurani kita sendiri, bahkan untuk sesaat.”

Dalam pidato lain kemarin di pertemuan para ulama di Karachi, Maulana Fazal-ur-Rehman juga mengkritik Pakistan karena membom Kabul.

Ia menyatakan: “Ketika terjadi perselisihan, Anda langsung mulai membom Kabul. Itu sama saja dengan seseorang membom Islamabad. Ini adalah batas ekstrem. Bahkan jika itu terjadi di desa-desa terpencil, mungkin akan ditafsirkan berbeda, meskipun Anda juga telah mengambil tindakan di sana.”

Sementara itu, dalam pernyataan bersama di akhir pertemuan, para peserta menyerukan kepada Kabul dan Islamabad untuk menyelesaikan ketegangan yang ada melalui dialog konstruktif.

Para ulama juga mendesak pembentukan delegasi tingkat tinggi dari kedua negara untuk mengatasi perselisihan melalui negosiasi dan untuk menghidupkan kembali perdagangan dan kerja sama bilateral.

Mufti Taqi Usmani, seorang ulama senior Pakistan, mengatakan: “Mengenai ketegangan antara Afghanistan dan Pakistan, para ulama harus memiliki sikap yang bersatu dan mengirimkan pesan kepada kedua pemerintah, sehingga ancaman perang yang ada antara kedua negara saudara Muslim ini dapat dicegah.”

Mohammad Yaseen Zafar, seorang ulama Pakistan lainnya, mengatakan: “Jika seseorang mampu bertindak, menurut pendapat saya, mereka seharusnya tidak menahan diri, karena melalui Anda, kebaikan besar dapat terwujud. Rakyat kedua negara adalah saudara Muslim, dan kelangsungan hidup kita juga bergantung pada persatuan mereka.”

Hal ini terjadi setelah beberapa ulama dan politisi oposisi di Pakistan sebelumnya juga mengecam ketegangan antara kedua negara. (haninmazaya/arrahmah.id)

PakistanImarah Islam Afghanistan