GAZA (Arrahmah.id) - Gerakan Perlawanan Palestina Hamas pada Rabu (24/12/2025) menyatakan tidak bertanggung jawab atas ledakan yang menargetkan sebuah kendaraan lapis baja 'Israel' di Rafah, Gaza selatan. Hamas juga mendesak tekanan internasional terhadap 'Israel' agar mematuhi perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza.
Militer pendudukan 'Israel' sebelumnya mengumumkan bahwa seorang perwira terluka akibat ledakan alat peledak di Rafah. Perdana Menteri 'Israel' Benjamin Netanyahu menyalahkan Hamas atas insiden tersebut.
Dalam pernyataannya, Hamas menegaskan bahwa ledakan terjadi di wilayah yang sepenuhnya berada di bawah kendali militer 'Israel', “di mana tidak ada warga Palestina yang berada atau beraktivitas.”
Hamas menyatakan telah berulang kali memperingatkan tentang bahaya sisa-sisa bahan peledak perang di wilayah tersebut dan wilayah lain. Kelompok itu menegaskan tidak bertanggung jawab atas zona tersebut sejak diberlakukannya perjanjian gencatan senjata.
Hamas juga menyebut bahwa bahan peledak yang meledak merupakan sisa persenjataan yang ditanam oleh pasukan pendudukan 'Israel' sendiri.
Kelompok tersebut menyerukan kepada para mediator internasional untuk memaksa 'Israel' melaksanakan gencatan senjata secara penuh dan “menghindari pembuatan dalih-dalih palsu guna melanjutkan eskalasi dan merusak perjanjian,” sembari menegaskan kembali komitmennya terhadap kesepakatan gencatan senjata.
Pejabat senior Hamas, Mahmoud Mardawi, dalam unggahan di X, menyatakan bahwa ledakan kemungkinan besar disebabkan oleh sisa-sisa amunisi yang belum meledak. Ia menambahkan bahwa insiden itu terjadi di area yang sepenuhnya dikuasai 'Israel' dan tidak dapat diakses oleh warga Palestina.
Pejabat Palestina menyebut 'Israel' telah berulang kali melanggar gencatan senjata yang mengakhiri perang selama dua tahun di Gaza. Perang tersebut telah menewaskan lebih dari 71.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 171.000 orang sejak Oktober 2023.
Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, sedikitnya 411 warga Palestina tewas dan 1.112 lainnya terluka akibat serangan 'Israel' sejak gencatan senjata mulai berlaku. (zarahamala/arrahmah.id)
