SANAA (Arrahmah.id) – Gerakan Ansarallah di Yaman (kelompok Houtsi) secara resmi mengumumkan dimulainya blokade udara penuh terhadap ‘Israel’. Juru bicara militer Yaman pada Ahad (4/5/2025) menyatakan bahwa mereka akan terus menargetkan bandara-bandara ‘Israel’, terutama Bandara Ben Gurion sebagai respons terhadap perluasan agresi ‘Israel’ di Gaza.
“Angkatan bersenjata akan memberlakukan pengepungan dengan terus menyerang bandara, khususnya Bandara Lod, yang oleh musuh dikenal sebagai Ben Gurion,” kata juru bicara tersebut.
Pernyataan itu juga menyerukan kepada seluruh maskapai internasional untuk segera menghentikan penerbangan ke bandara-bandara ‘Israel’. “Ini demi keselamatan pesawat dan para penumpangnya,” tambahnya. Militer Yaman menegaskan bahwa mereka tidak akan tinggal diam terhadap pelanggaran terhadap negara-negara Arab seperti Lebanon dan Suriah, dan bersumpah bahwa “bangsa ini tidak akan menyerah atau mundur.”
Pernyataan ini muncul setelah laporan bahwa sebuah rudal dari Yaman menghantam Bandara Ben Gurion. Media ‘Israel’ menyebut rudal tersebut berhasil menembus empat lapis sistem pertahanan udara, termasuk THAAD buatan AS dan sistem Arrow milik ‘Israel’. Dampaknya menciptakan kawah sedalam 25 meter.
Layanan darurat dilaporkan memberikan perawatan kepada delapan warga pemukim di lokasi. Satu orang mengalami luka sedang.
Setelah serangan ini, ‘Israel’ menghentikan seluruh penerbangan masuk dan keluar dari Bandara Ben Gurion. Sembilan maskapai, termasuk Lufthansa, Swiss, Austrian Airlines, dan Air India membatalkan penerbangan mereka ke Tel Aviv. Maskapai Wizz Air asal Hungaria menangguhkan seluruh penerbangan hingga Selasa (6/5). United Airlines dan Ryanair juga membatalkan seluruh operasi pada Ahad (4/5). Sebuah penerbangan Air India menuju Tel Aviv bahkan memutuskan kembali ke New Delhi saat masih di udara.
Menteri Pertahanan ‘Israel’, Yisrael Katz, memperingatkan, “Siapa pun yang menyerang kami, akan kami balas tujuh kali lebih keras.” Sementara itu, pemimpin oposisi Benny Gantz menyalahkan Iran atas serangan ini dan mengatakan, “Teheran harus menanggung konsekuensinya.” (zarahamala/arrahmah.id)