Jumlah Korban Gugur di Gaza Mendekati 71.000 Jiwa, Sementara Pelanggaran Gencatan Senjata Terus Berlanjut

Zarah Amala
Selasa, 23 Desember 2025 / 3 Rajab 1447 10:19
Jumlah Korban Gugur di Gaza Mendekati 71.000 Jiwa, Sementara Pelanggaran Gencatan Senjata Terus Berlanjut
Jumlah Korban Gugur di Gaza Mendekati 71.000 Jiwa, Sementara Pelanggaran Gencatan Senjata Terus Berlanjut

GAZA (Arrahmah.id) - Jumlah korban gugur akibat perang 'Israel' di Jalur Gaza, yang dimulai pada Oktober 2023 dan telah berlangsung selama dua tahun, terus meningkat. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan pada Senin (22/12/2025) bahwa 70.937 warga Palestina telah gugur dan 171.192 lainnya terluka.

Dalam pernyataannya, kementerian menyebutkan bahwa rumah sakit di seluruh Gaza menerima 12 jenazah dalam 48 jam terakhir, terdiri dari empat korban baru dan delapan jasad yang berhasil dievakuasi dari bawah reruntuhan. Selain itu, tujuh orang terluka juga dirawat selama periode yang sama.

Kementerian tersebut menambahkan bahwa pelanggaran 'Israel' terhadap perjanjian gencatan senjata sejak 11 Oktober telah menyebabkan sekitar 405 warga Palestina gugur dan 1.115 lainnya terluka.

Disebutkan pula bahwa jumlah korban yang meninggal akibat runtuhnya bangunan yang sebelumnya rusak oleh serangan udara 'Israel' meningkat menjadi 15 orang, diperparah oleh cuaca ekstrem yang memperburuk kondisi struktur bangunan.

Dengan sebagian besar bangunan di Gaza telah dihancurkan 'Israel', serta blokade yang masih menghalangi masuknya rumah tinggal portabel, bahan bangunan, dan perlengkapan rekonstruksi, banyak warga Palestina terpaksa tetap tinggal di bangunan retak dan tidak aman. Kondisi ini dinilai sebagai pelanggaran terhadap kewajiban 'Israel' dalam perjanjian gencatan senjata.

Dalam perkembangan terkait, Wali Kota Khan Yunis, Alaa al-Din al-Batta, mengatakan bahwa pemerintah kota terkejut oleh penurunan tajam pasokan bahan bakar, yang sangat menghambat upaya pembersihan puing-puing di wilayah yang hancur akibat operasi militer 'Israel'.

Kepada Al Jazeera, al-Batta mengungkapkan bahwa pemerintah kota tidak mendapatkan dukungan yang memadai dari sejumlah lembaga lokal yang seharusnya menyediakan peralatan untuk operasi lapangan.

Perang 'Israel' telah menyebabkan kehancuran luas, dengan sekitar 90 persen infrastruktur Gaza mengalami kerusakan. Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan biaya rekonstruksi mencapai sekitar 70 miliar dolar AS.

Meski gencatan senjata telah diberlakukan, kondisi hidup di Gaza tidak menunjukkan perbaikan, karena blokade 'Israel' masih terus berjalan, membatasi masuknya kebutuhan pokok dan material penting. (zarahamala/arrahmah.id)

HeadlineIsraelPalestinaGazaGenosidakorban jiwa