LONDON (Arrahmah.com) – Sekelompok preman rasis mengancam untuk menyerang Muslim dengan melemparkan daging babi. Upaya keji ini mereka lakukan dalam rangka mendeislamisasi Inggris, Daily Star melaporkan pada Minggu (22/8/2010).
Orang-orang sinis ini telah menyusun panduan lengkap yang berisi tentang cara mengejek Muslim – termasuk menggunakan pistol air yang diisi dengan sup ham.
Mereka pun menyarankan orang-orang untuk melemparkan kulit daging babi serta kotoran kucing dan anjing pada muslim. Mereka percaya bahwa hal ini akan memaksa para muslim agar segera hengkang dari Inggris. Mereka pun menyarankan untuk merusak pintu toko milik muslim, membubuhkan daging babi pada bangku-bangku bus dan taksi, dan mengumumkannya melalui Facebook jika upaya mereka berhasil.
Selain itu, mereka menyarankan anggota mereka untuk menyerahkan sebuah kartu bertuliskan: “Anda baru saja tercemar dengan NAJIS. Sampai jumpa di NERAKA!”
Pedoman cara-cara keji ini diposting pada sejumlah situs dan blog, termasuk Liga Pertahanan Inggris (EDL) dan Aliansi Nasionalis Inggris (ENA).
Para preman itu memperkirakan bahwa taktik mereka jitu untuk mendorong banyak kaum muslim meninggalkan Inggris dan terlampau yakin bahwa kum muslim ini akan dimasukkan ke dalam neraka jika mereka melakukan kontak dengan babi.
Namun juru bicara kelompok anti-fasis Satu Juta Orang Bersatu mengatakan rencana kelompok fasis dan rasis tersebut adalah rencana gila. Dia berkata: “Muslim tidak akan masuk neraka hanya dengan menyentuh produk daging babi. Kami hanya bisa menduga ide aneh datang dari asumsi dan dugaan konyol EDL.”
“Jika EDL mengharapkan umat Islam untuk pergi tergesa-gesa dengan cara ini, saya yakin mereka akan kecewa.”
Ini bukan pertama kalinya ekstremis fasis itu menggunakan daging babi dalam upaya mereka untuk menghinakan muslim. Belum lama ini, sepotong kepala babi ditempatkan di gerbang sejumlah masjid di Inggris.
Billy Baker, juru bicara ENA, yang berbaris di Westminster pada tanggal 1 Agustus lalu untuk menentang Hukum Syariah, tidak membenarkan ancaman yang tersebut.
Dia mengatakan: “Kami tidak menganjurkan rasisme atau kekerasan. Situs kami dikunjungi oleh para ekstremis yang mengirim komentar inflamasi.
“Moderator situs kami sedang melakukan yang terbaik untuk menyingkirkan mereka sesegera mungkin.” (althaf/arrahmah.com)