Mujahid: Informasi Intelijen yang Dibagikan oleh Afghanistan Berujung pada Penangkapan ISIS di Pakistan

Hanin Mazaya
Kamis, 25 Desember 2025 / 5 Rajab 1447 13:30
Mujahid: Informasi Intelijen yang Dibagikan oleh Afghanistan Berujung pada Penangkapan ISIS di Pakistan
Mujahid: Informasi Intelijen yang Dibagikan oleh Afghanistan Berujung pada Penangkapan ISIS di Pakistan

KABUL (Arrahmah.id) - Setelah Mohammad Goran, anggota ISIS, ditangkap oleh intelijen Turki, Zabihullah Mujahid, juru bicara Imarah Islam Afghanistan, menyatakan bahwa penangkapan anggota ISIS di seberang Garis Durand adalah hasil dari intelijen yang diberikan oleh Afghanistan.

Ia menekankan bahwa operasi baru-baru ini di mana beberapa afiliasi ISIS telah ditangkap pada dasarnya adalah hasil dari intelijen yang dibagikan dan dipublikasikan oleh Afghanistan, lansir Tolo News (25/12/2025).

Zabihullah Mujahid mengatakan: “Kami telah menemukan informasi tentang tempat persembunyian ISIS di sisi lain Garis Durand, dan itu telah dibahas dan dibagikan. Dalam pertemuan, Imarah Islam Afghanistan juga secara resmi keberatan dan menyerukan penghapusan tempat persembunyian ini. Penangkapan anggota ISIS baru-baru ini sebagian merupakan hasil dari intelijen yang kami bagikan secara publik dan berikan kepada semua pihak.”

Menurut Mujahid, Imarah Islam tidak hanya menyampaikan kekhawatiran ini dalam pertemuan tetapi juga secara resmi menyuarakan keberatannya dan menyerukan penghancuran tempat persembunyian tersebut.

Juru bicara tersebut menambahkan bahwa pusat-pusat ini harus segera ditutup untuk mencegah ISIS digunakan melawan negara mana pun. Ia menyebut ISIS sebagai "fenomena jahat" dan menekankan bahwa pembinaan ISIS harus dihentikan sepenuhnya.

Ia menambahkan: “Tempat persembunyian ini harus segera ditutup, dan ISIS serta fenomena jahat ini tidak boleh digunakan melawan negara mana pun. Pembinaan ISIS harus diakhiri.”

Sementara itu, media Al-Marsad melaporkan bahwa Mohammad Goran, anggota ISIS yang ditangkap oleh intelijen Turki, telah dilatih di Balochistan. Media tersebut, mengutip sumbernya, menyatakan bahwa Goran, dengan nama samaran Yahya, melakukan perjalanan dari Turki ke Iran, dan dari sana ke Balochistan, di mana ia menerima pelatihan selama enam bulan.

Hal ini terjadi sehari setelah media Turki melaporkan bahwa Mohammad Goran telah berjanji untuk melakukan serangan di Afghanistan, Pakistan, Turki, dan Eropa sebelum ditangkap oleh intelijen Turki. (haninmazaya/arrahmah.id)

PakistanHeadlineImarah Islam AfghanistanISIS