WASHINGTON (Arrahmah.id) — Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyamakan teriakan “Free Palestine” dengan slogan Nazi “Heil Hitler” setelah 2 staf Kedutaan Israel ditembak mati di luar Musium Yahudi ibu kota Amerika Serikat, Washington DC.
Dilansir Ground News (23/5/2025), Netanyahu menyatakan hal itu dalam wawancara dengan Sky News setelah penembakan yang menewaskan Yaron Lischinsky dan Sarah Lynn Milgrim.
Netanyahu, dalam wawancara itu, menyebut pelaku Elias Rodriguez melakukan serangan karena korban adalah Yahudi. Oleh karenanya, teriak “Free Palestine” adalah versi terbaru “Heil Hitler”.
“Mereka tidak menginginkan negara Palestina. Mereka ingin menghancurkan negara Yahudi. Mereka ingin memusnahkan orang-orang Yahudi yang telah berada di Tanah Israel selama 3.500 tahun,” kata Netanyahu.
Dia juga mengkritik negara-negara seperti Inggris, Kanada dan Prancis karena mendukungpenyelesaian dua negara, sambil menyatakan mereka berada di pihak yang salah dalam sejarah.
“Saya tidak pernah mengerti bagaimana kebenaran sederhana ini luput dari perhatian para pemimpin Prancis, Inggris, Kanada dan negara-negara lain. Mereka sekarang mengusulkan untuk mendirikan negara Palestina dan memberi penghargaan kepada para pembunuh ini dengan hadiah utama.”
Menteri Luar Israel, Gideon Saar, mendukung kenyataan Netanyahu dengan menuduh pemimpin Eropa menghasut kebencian terhadap Israel melalui kecaman terbuka terhadap operasi militer di Gaza.
uru bicara Kementerian Luar negeri Prancis, Christophe Lemoine, menolak tuduhan itu sebagai tidak bedasar dan menuduhnya sebagai tuduhan keterlaluan serta tidak dapat diterima. (hanoum/arrahmah.id)