Memuat...

Netanyahu Jadikan Pemulangan Jasad Tawanan 'Israel' Syarat Masuk Tahap Kedua Gencatan Senjata Gaza

Zarah Amala
Jumat, 26 Desember 2025 / 6 Rajab 1447 10:00
Netanyahu Jadikan Pemulangan Jasad Tawanan 'Israel' Syarat Masuk Tahap Kedua Gencatan Senjata Gaza
PM 'Israel' Benjamin Netanyahu (Ronen Zvulun / Pool via AP)

GAZA (Arrahmah.id) - Media 'Israel' melaporkan pada Kamis (25/12/2025) bahwa Perdana Menteri 'Israel' Benjamin Netanyahu menjadikan pemulangan jasad terakhir warga 'Israel' yang masih berada di Jalur Gaza sebagai syarat untuk melanjutkan ke tahap kedua perjanjian gencatan senjata yang bertujuan mengakhiri perang.

Menurut Channel 13 Israel, sebuah dewan menteri kecil saat ini tengah menggelar pertemuan untuk mempersiapkan agenda kunjungan Netanyahu ke Amerika Serikat, di mana ia dijadwalkan bertemu Presiden AS Donald Trump di Miami, Florida. Kunjungan ini akan menjadi perjalanan kelima Netanyahu ke AS sejak Januari, dan dijadwalkan berlangsung dari 28 Desember hingga 4 Januari.

Seiring dengan kunjungan tersebut, Channel 15 Israel melaporkan bahwa Netanyahu akan membahas empat isu utama dengan Trump, yakni Gaza, Suriah, Lebanon, dan Iran.

Media 'Israel' juga menyebutkan bahwa utusan Trump, Stephen Witkoff, telah memberi tahu pejabat 'Israel' bahwa ada ekspektasi untuk memulai tahap kedua perjanjian gencatan senjata pada awal bulan depan.

Namun 'Israel' dikabarkan mensyaratkan dimulainya negosiasi tahap kedua dengan pemulangan jasad Ran Goeli, yang disebut sebagai tahanan 'Israel' terakhir yang masih berada di tangan perlawanan Palestina. Hamas menyatakan bahwa proses pencarian jasad tersebut membutuhkan waktu, mengingat besarnya kehancuran di Gaza.

Sejak tahap pertama gencatan senjata dimulai pada 10 Oktober, faksi-faksi Palestina telah menyerahkan 20 tawanan 'Israel' dalam keadaan hidup serta jasad 27 lainnya. Hingga kini, jasad Goeli belum ditemukan dan upaya pencarian masih terus berlangsung.

Perjanjian Dua Tahap

Pada 9 Oktober, 'Israel' dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata dua tahap untuk Gaza, yang dimediasi oleh Mesir, Qatar, dan Turki, serta didukung Amerika Serikat. Kesepakatan ini didasarkan pada rencana 20 poin yang diajukan Trump untuk mengakhiri perang.

Tahap pertama mulai berlaku keesokan harinya. Namun demikian, 'Israel' telah melanggar kesepakatan tersebut ratusan kali dan gagal memenuhi sejumlah kewajibannya, khususnya terkait akses kemanusiaan dan masuknya bantuan. Kementerian Kesehatan Gaza mencatat bahwa pelanggaran-pelanggaran ini menyebabkan lebih dari 400 warga Palestina gugur, meskipun Hamas menegaskan komitmennya terhadap gencatan senjata.

Otoritas 'Israel' juga menunda peralihan ke tahap kedua dengan alasan belum ditemukannya jasad tentara tersebut, meski faksi-faksi Palestina terus melakukan pencarian di tengah kehancuran besar akibat perang 'Israel' di Gaza.

Tahap kedua dari proposal gencatan senjata versi Trump mencakup pembentukan komite teknokrat sementara untuk mengelola Gaza, mengawasi rekonstruksi, membentuk dewan perdamaian, mengerahkan pasukan internasional, melanjutkan penarikan pasukan 'Israel' dari Gaza, serta pelucutan senjata Hamas. (zarahamala/arrahmah.id)

HeadlinePalestinaGazagencatan senjatanetanyahutahap dua