SINGAPURA (Arrahmah.id) – Pemerintah Singapura kembali menunjukkan komitmennya terhadap rakyat Palestina dengan menyatakan dukungan yang lebih terbuka terhadap Gaza.
Dalam acara buka puasa dan kegiatan pengemasan bantuan kemanusiaan yang diselenggarakan oleh organisasi Humanity Matters di Sree Narayana Mission, Yishun, pada 2 Maret 2025, Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, menyampaikan keprihatinan mendalam atas penderitaan rakyat Gaza. Ia menegaskan bahwa meskipun Gaza jauh dari Singapura, krisis kemanusiaan yang terjadi di sana menyentuh rasa kemanusiaan bersama.
“Gaza mungkin jauh, tetapi kita tidak bisa menutup mata terhadap krisis kemanusiaan yang terjadi di sana. Penderitaan warga sipil berbicara kepada kemanusiaan bersama kita,” ujar PM Wong. “Singapura akan melakukan apa pun yang kami bisa untuk membantu. Kami akan terus bekerja dengan mitra kami di Timur Tengah untuk mendukung kebutuhan mendesak Gaza.” sebagaimana dilansir oleh straitstimes.com.
PM Wong juga menegaskan dukungan penuh Singapura terhadap upaya internasional untuk mewujudkan tanah air dan negara bagi rakyat Palestina sebagai bagian dari solusi dua negara yang dinegosiasikan. “Selain memberikan bantuan kemanusiaan, Singapura juga akan mendukung sepenuhnya upaya internasional untuk tanah air dan negara bagi rakyat Palestina, sebagai bagian dari solusi dua negara yang dinegosiasikan,” tambahnya.
Sebagaimana dikutip dari laman Kantor Perdana Menteri Singapura, sejak Oktober 2023, Singapura telah memberikan lebih dari S$19 juta dalam bentuk bantuan kemanusiaan ke Gaza. Bantuan tersebut dikirimkan melalui tujuh tahap, termasuk pengiriman terbaru oleh Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) ke Yordania untuk disalurkan ke Gaza.
Kegiatan pengemasan bantuan pada acara tersebut melibatkan lebih dari 300 relawan dari berbagai latar belakang, yang bersama-sama menyiapkan 5.000 paket “Kidz Comfort Packs” untuk anak-anak di Gaza. Paket tersebut berisi makanan ringan, botol air, selimut, mainan lembut, dan perlengkapan mewarnai, lansir straitstimes.com.
Langkah Singapura ini dipandang sebagai hasil dari diplomasi aktif Anwar Ibrahim, yang terus mendorong solidaritas dan dukungan nyata dari negara-negara ASEAN terhadap perjuangan rakyat Palestina. “Anwar Ibrahim membawa semangat pembelaan terhadap Palestina tidak hanya sebagai isu politik, tetapi sebagai panggilan moral dan akidah,” ujar Dr. Farid Rahman, pakar hubungan internasional dari Universitas Malaya. “Kita mulai melihat pengaruh moral beliau menembus batas negara, bahkan sampai pada kebijakan Singapura yang biasanya sangat pragmatis.”
Dengan pernyataan ini, Singapura menunjukkan bahwa dukungan terhadap Palestina bukan hanya retorika, tetapi diwujudkan dalam tindakan nyata. Hal ini memperkuat posisi Asia Tenggara dalam menyerukan perdamaian dan keadilan di Timur Tengah, serta menandai pergeseran penting dalam dinamika diplomasi regional. (zarahamala/arrahmah.id)