TEL AVIV (Arrahmah.id) – Polisi ‘Israel’ melancarkan operasi keamanan besar-besaran di Tel Aviv pada Ahad (4/5/2025) setelah sebuah alat peledak ditemukan di jalanan kota tersebut.
Menurut laporan Al-Jazeera, tim penjinak bom langsung dikerahkan untuk menjinakkan benda yang oleh pihak berwenang digambarkan sebagai “objek mencurigakan”. Tak hanya itu, senjata juga ditemukan di lokasi kejadian, sebagaimana tercantum dalam laporan kepolisian.
Jalur 431 di dekat Rishon LeZion, wilayah selatan Tel Aviv, sempat ditutup sementara akibat penemuan tersebut. Penutupan ini menyebabkan kemacetan parah, dan video-video yang beredar di media sosial menunjukkan antrean panjang kendaraan sipil ketika polisi menutup area tersebut dengan garis pengaman.
Media ‘Israel’ melaporkan bahwa alat peledak yang ditemukan adalah bom waktu yang dibungkus dengan bendera’Israel’. Perangkat ini ditemukan di bagian selatan kota, yang kemudian mendorong polisi mengirim bala bantuan dan memobilisasi unit tambahan sebagai langkah antisipasi.
Peningkatan status siaga ini terjadi hanya beberapa jam setelah sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman oleh gerakan Ansarallah (kelompok Houtsi) menghantam area dekat Bandara Internasional Ben Gurion secara langsung.
Dalam pernyataan video yang disampaikan melalui kanal Telegram-nya, Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu bersumpah akan membalas serangan dari Ansarallah.
“Israel akan merespons pada waktu dan tempat yang kami tentukan sendiri,” katanya usai menggelar konsultasi keamanan tingkat tinggi.
Ia juga memastikan bahwa serangan balasan tidak hanya akan menyasar Ansarallah, tapi juga “tuan-tuan mereka di Iran.”
Kantor Penyiaran ‘Israel’ (KAN) melaporkan bahwa Netanyahu mengakhiri pembahasan keamanan dengan keputusan untuk mengambil tindakan militer terhadap Yaman, mengisyaratkan bahwa serangan bisa terjadi dalam waktu dekat.
Netanyahu juga menekankan bahwa ini bukan operasi satu kali, melainkan bagian dari kampanye militer bertahap. “Kampanye melawan Houtsi (Ansarallah) bukanlah sesuatu yang selesai dalam satu serangan,” ujarnya, sambil mengingatkan bahwa Israel sebelumnya telah meluncurkan serangan udara ke infrastruktur di Yaman, termasuk pelabuhan strategis Hodeidah.
Perkembangan ini menyoroti makin rentannya situasi regional yang dipicu oleh perang ‘Israel’ di Gaza, di mana ancaman kini datang tidak hanya dari kelompok bersenjata di wilayah Palestina, tetapi juga dari aktor-aktor di seluruh Timur Tengah. (zarahamala/arrahmah.id)