ABU DHABI (Arrahmah.id) – UEA dan “Israel” akan memperluas investasi bersama dan manufaktur di bawah kesepakatan yang ditandatangani pada Rabu (5/7/2023) antara Zona Ekonomi Ras Al Khaimah (RAKEZ) dan Asosiasi Produsen “Israel” (IMA), kantor resmi UEA WAM melaporkan.
Memorandum of Understanding (MoU) menyerukan kedua belah pihak untuk berkolaborasi untuk menciptakan peluang investasi dan memperluas operasi perusahaan industri, lansir WAM.
UEA dan “Israel” setuju untuk menormalisasi hubungan pada Agustus 2020 sebagai bagian dari Abraham Accords, dengan masing-masing meratifikasi rencana tersebut pada Oktober tahun itu.
“Sangat penting bagi kami untuk bergerak maju untuk meningkatkan tingkat kerja sama antara UEA dan “Israel”,” kata CEO RAKEZ Rami Jallad.
IMA mencakup perusahaan di sektor-sektor seperti teknologi maju, tekstil, mode, bahan kimia, farmasi, lingkungan, makanan, logam, listrik, infrastruktur, dan produk konsumen.
Langkah UEA untuk meningkatkan aktivitas ekonomi dengan “Israel” terjadi ketika negara-negara Arab lainnya yang siap untuk normalisasi dengan “Israel”, seperti Arab Saudi, telah mundur karena sifat sayap kanan dari pemerintah “Israel” saat ini, serta meningkatnya kekerasan dari “Israel” dan pemukim karena upaya “Israel” untuk memperluas kegiatan permukiman secara ilegal di Tepi Barat.
Abraham Accords telah dikritik oleh warga Palestina dan aktivis sebagai cara bagi kekuatan regional tidak hanya untuk menormalisasi negara “Israel”, tetapi untuk menormalkan pendudukan ilegal “Israel” atas tanah Palestina dan karakter politiknya yang semakin chauvinistik secara terbuka. (zarahamala/arrahmah.id)