WASHINGTON (Arrahmah.id) — Upaya Israel untuk menghancurkan kelompok perlawanan Palestina Hamas di Gaza tak semudah yang diperkirakan sebelumnya. Bahkan, Amerika Serikat (AS) sekutu utama Israel, menilai pasukan Tel Aviv tak akan mendapatkan kemenangan penuh. Komentar ini disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Kurt Campbell.
“Dalam beberapa hal, kami berjuang mengenai teori kemenangan,” kata Campbell pada KTT Pemuda NATO di Miami seperti dikutip Reuters (13/5/2024),
“Kadang-kadang ketika kita mendengarkan dengan saksama para pemimpin Israel, mereka kebanyakan berbicara tentang gagasan… kemenangan besar di medan perang, kemenangan total.”
“Saya rasa kami tidak percaya bahwa hal ini mungkin atau mungkin terjadi dan hal ini sangat mirip dengan situasi yang kita alami setelah 9/11, di mana, setelah penduduk sipil dipindahkan dan banyak kekerasan yang terjadi… pemberontakan berlanjut.”
Komentar Campbell muncul ketika Washington memperingatkan Israel untuk tidak melanjutkan serangan militer besar-besaran di Rafah, kota paling selatan di Jalur Gaza tempat berlindung satu juta orang yang terpaksa mengungsi akibat serangan Israel.
Menyamakan situasi di Gaza dengan pemberontakan yang berulang yang dihadapi AS di Afghanistan dan Irak setelah serangan 11 September, Campbell mengatakan solusi politik diperlukan.
“Saya pikir kami memandang bahwa harus ada lebih banyak solusi politik… Yang berbeda dari masa lalu, banyak negara ingin bergerak menuju solusi politik yang lebih menghormati hak-hak warga Palestina,” katanya. “Saya rasa ini tidak pernah lebih sulit daripada saat ini.”
Dengan pernyataan tersebut, Campbell menjadi seorang pejabat tinggi AS yang paling jelas dan efektif mengakui bahwa strategi militer Israel saat ini tidak akan memberikan hasil yang diharapkan.(hanoum/arrahmah.id)