GAZA (Arrahmah.id) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan potensi bencana kesehatan besar di Gaza, seiring serangan ‘Israel’ yang terus berlangsung dan akses bantuan yang masih diblokir.
Sedikitnya 37 warga Palestina gugur dalam serangan udara ‘Israel’ di seluruh Jalur Gaza sejak Ahad dini hari (20/4/2025), menurut sumber setempat. Sementara itu, kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut semakin memburuk akibat blokade yang terus diberlakukan oleh ‘Israel’.
Di Bani Suhaila, wilayah timur Khan Yunis di Gaza selatan, sebuah rumah warga menjadi target serangan udara, sedikitnya empat orang syahid, melukai beberapa lainnya, dan sejumlah korban masih hilang.
Dengan kejadian ini, jumlah korban tewas di Khan Yunis sejak Senin pagi (21/4) bertambah menjadi tujuh orang.
Sebelumnya, sebuah serangan drone ‘Israel’ menewaskan sepasang suami istri Palestina yang tengah berlindung di dalam tenda di wilayah Al-Mawasi, barat Khan Yunis.
Bantuan Medis Diblokir
Di tengah serangan yang makin intensif, Hanan Balkhy, Direktur Regional WHO untuk kawasan Mediterania Timur, mengungkapkan bahwa ‘Israel’ telah memblokir masuknya peralatan medis penting ke Gaza sejak Maret lalu.
Dalam wawancaranya dengan Al-Jazeera, ia menggambarkan situasi kesehatan di wilayah yang terkepung ini sebagai “mengkhawatirkan”, dan mendesak komunitas internasional untuk segera menekan Israel agar membuka kembali jalur perbatasan Gaza.
“Penduduk di sana menderita akibat berbagai jenis penyakit menular, penyakit kronis, dan luka-luka akibat perang,” ujarnya.
Dalam perkembangan lain, tim medis Palestina-Amerika yang hendak mengirimkan bantuan dan melakukan operasi di Gaza ditolak masuk, meskipun telah mendapat izin dari ‘Israel’ sepuluh hari sebelumnya.
Seorang dokter dari tim Palestinian-American Bridge mengatakan bahwa mereka sudah berada di Yordania sebagai persiapan, namun akhirnya ditolak masuk tanpa penjelasan. Tim yang sama sebelumnya pernah masuk ke Gaza pada Januari dan Juli. (zarahamala/arrahmah.id)