Memuat...

Bayi Palestina Terluka, Puluhan Ditangkap dalam Serbuan 'Israel' di Tepi Barat

Zarah Amala
Jumat, 26 Desember 2025 / 6 Rajab 1447 10:30
Bayi Palestina Terluka, Puluhan Ditangkap dalam Serbuan 'Israel' di Tepi Barat
Seorang bayi Palestina terluka dalam serangan pemukim ilegal 'Israel' di Tepi Barat yang diduduki. (Foto: via QNN)

TEPI BARAT (Arrahmah.id) - Pasukan pendudukan 'Israel' pada Kamis (25/12/2025) melakukan penggerebekan dan penangkapan secara luas di wilayah Tepi Barat yang diduduki. Dalam rangkaian operasi tersebut, hampir 30 warga Palestina ditangkap. Di saat yang sama, pemukim 'Israel' ilegal melukai seorang bayi Palestina dan merusak puluhan pohon zaitun dalam sejumlah serangan terpisah.

Menurut jaringan berita Al Mayadeen, tentara 'Israel' menahan empat warga Palestina di kota Jius, sebelah timur Qalqilya. Tiga orang lainnya ditangkap di Kifl Haris dan Deir Istiya, wilayah Salfit. Di Kota Qalqilya, seorang pemuda Palestina ditahan setelah pasukan 'Israel' menggerebek rumahnya dengan pengerahan militer besar-besaran.

Di Rafat, utara Ramallah, penulis dan peneliti politik Sari Arabi, mantan tahanan, ditangkap setelah rumahnya digerebek. Pasukan 'Israel' juga menyerbu sejumlah bangunan permukiman di Kafr Aqab, utara Yerusalem.

Di Ramallah, mantan tahanan lainnya, Taysir Khasib, ditahan setelah penggerebekan rumah. Nasser Mufrej dan putranya juga ditangkap dalam operasi di wilayah yang sama. Dua mantan tahanan, Mohammad Kamal al-Barghouti dan Amjad Kamal al-Barghouti, kembali ditangkap di Qarawat Bani Zeid, barat laut Ramallah.

Pasukan 'Israel' juga melakukan penggerebekan di desa al-Mughayir, timur laut Ramallah, dengan menggunakan alat berat dan mulai merobohkan rumah-rumah warga. Di Nablus, seorang pemuda ditangkap di kota Beit Wazan.

Sementara itu, pemukim 'Israel' ilegal melukai seorang bayi Palestina berusia delapan bulan dalam serangan terhadap rumah dan properti warga di kawasan al-Rabia, kota Sa’ir, timur laut Hebron. Kelompok hak Bedouin al-Baydar menyatakan bayi tersebut harus dirawat di rumah sakit akibat lemparan batu yang dilakukan para pemukim.

Al-Baydar menyebut serangan tersebut sebagai eskalasi berbahaya terhadap warga sipil Palestina dan menuntut pertanggungjawaban penuh otoritas 'Israel', serta mendesak organisasi hak asasi manusia untuk segera turun tangan melindungi penduduk setempat.

Pemukim ilegal juga mencabut puluhan pohon zaitun di Dayr Balut, barat Salfit, menyebabkan kerusakan besar pada lahan pertanian dan mata pencaharian warga. Di Turmus Ayya, utara Ramallah, pemukim membajak sekitar empat dunam lahan yang ditanami zaitun, sehari setelah membajak lima dunam lahan di wilayah yang sama.

Di Masafer Yatta, selatan Hebron, tiga warga Palestina ditangkap setelah diserang pemukim bersenjata yang mengenakan pakaian menyerupai seragam militer 'Israel'. Dua di antaranya diserahkan oleh pemukim kepada tentara 'Israel' sebelum ditahan secara resmi. Pasukan 'Israel' juga menggerebek rumah dan tenda warga di Wadi al-Jawaya dan merusak isinya.

Seorang warga Palestina lainnya terluka dalam serangan pemukim di Deir Jarir, timur Ramallah, ketika para pemukim menyerang rumah-rumah warga dan melepaskan tembakan peluru tajam.

Menurut Komisi Perlawanan Kolonisasi dan Tembok, pemukim 'Israel' ilegal melakukan 621 serangan terhadap warga Palestina dan properti mereka di Tepi Barat selama November saja.

Sejak Oktober 2023, pasukan 'Israel' dan pemukim ilegal telah menewaskan sedikitnya 1.102 warga Palestina di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, melukai hampir 11.000 orang, dan menahan sekitar 21.000 lainnya.

Pada Kamis yang sama, pasukan pendudukan 'Israel' juga menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Sebanyak 568 pemukim memasuki area masjid dalam kelompok-kelompok, melakukan tur provokatif dan ritual Talmudik di bawah perlindungan polisi dan tentara 'Israel'. (zarahamala/arrahmah.id)

HeadlineIsraelPalestinapendudukantepi baratpenyerangan