GAZA (Arrahmah.id) – Dua pakar militer menyebut video rekaman aksi Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, sebagai sesuatu yang fenomenal, membuktikan kemampuan perlawanan Gaza melancarkan serangan presisi terhadap tentara ‘Israel’ saat pertempuran masuk dalam jarak efektif.
Mayor Jenderal (Purn.) Muhammad Al-Samadi, pakar militer, menjelaskan bahwa “kesunyian” perlawanan Gaza belakangan bukan tanda ketidakmampuan, melainkan faktor taktis bahwa mereka dalam fase persembunyian strategis, menunggu momen tepat untuk menyerang tank dan pasukan ‘Israel’,” ujarnya kepada Al Jazeera.
Al-Samadi menegaskan bahwa meskipun menghadapi zona tembak bebas ‘Israel’ dan kebijakan bumi hangus, pasukan perlawanan tetap berada dalam fase “persembunyian strategis”, dengan sabar menunggu momen tepat untuk melancarkan serangan terhadap pasukan dan kendaraan lapis baja ‘Israel’.
Al Jazeera pada Ahad (20/4/2025) menayangkan rekaman eksklusif yang menunjukkan pejuang Brigade Al-Qassam menyerang kendaraan tempur ‘Israel’ di pinggiran permukiman Tuffah, Gaza Timur.
Adegan dramatis dimana pasukan perlawanan muncul dari jaringan terowongan dan menghujani dua tank ‘Israel’ dengan rudal anti-tank “Yasin 105”. Terdengar jelas teriakan kode “Wala’at! (terbakar!)” yang menandakan kedua tank berhasil dihantam langsung dan mulai terbakar.
Dalam serangan terpisah, tank ketiga berhasil dinetralisir dengan tembakan rudal anti-tank yang diluncurkan dari reruntuhan bangunan di sekitarnya.
Strategi “Serang dan Menghilang”
Menurut Al-Samadi, Al-Qassam menggunakan taktik gerilya, serbu cepat lalu mundur ke terowongan. Operasi ini memperparah kerugian ‘Israel’, baik personel maupun material, sekaligus membuktikan narasi Hamas bahwa mereka masih sanggup melawan.
“Ini sungguh epik. Tak bisa dijelaskan secara logika militer, apalagi setelah 34 hari gencatan dan 560+ hari perang,” tegasnya.
Meski ‘Israel’ mendominasi udara dan memecah-belah Gaza, Al-Samadi yakin perlawanan akan terus berlanjut dengan segala upaya.
Kesalahan Kalkulasi ‘Israel’
Pakar militer lain, Mayjen (Purn.) Fayez Al-Duwairi, mengungkap strategi ‘Israel’ yang gagal, kepala Staf ‘Israel’ Eyal Zamir ingin memenangkan perang tanpa ada yang tewas dari pihak ‘Israel’ dengan mengandalkan serangan udara masif dan tembakan jarak jauh, menghindari kontak langsung, kuasai daerah tinggi lalu perlahan meluas. Namun, saat pasukan ‘Israel’ masuk lebih dalam, Al-Qassam memanfaatkan jarak dekat (≤130 meter) untuk melakukan serangan dengan rudal anti-tank, bom rakitan, dan jebakan.
“Mereka mengubah taktik defensif, tetap mengintai dari terowongan, dan tak ingin ganggu jalannya negosiasi politik,” kata Al-Duwairi.
Pesan Politik di Balik Video
Ini rekaman pertama Al-Qassam sejak ‘Israel’ melanggar gencatan senjata Januari 2025. Rekaman ini mengirim pesan jelas, bahwa perlawanan masih terus beroperasi meski terjadi blokade dan serangan udara, terowongan tetap efektif sebagai sarang serangan mendadak, serta kepercayaan diri tinggi di tengah tekanan militer ‘Israel’. (zarahamala/arrahmah.id)