GAZA (Arrahmah.id) — Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengecam pernyataan mantan Presiden AS Donald Trump yang menuduh Hamas menguasai bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza. Hamas menyebut tuduhan itu sebagai pengulangan kebohongan yang disebarkan oleh pemerintah “Israel” untuk menutupi kejahatan sistematis berupa kelaparan yang mereka lakukan terhadap warga sipil tak berdosa.
“Pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menuduh Hamas menguasai bantuan kemanusiaan di Gaza, hanyalah pengulangan yang aneh dari kebohongan pemerintah Netanyahu yang berusaha membenarkan kejahatan kelaparan yang mereka lakukan terhadap warga sipil yang tak bersalah,” ungkap Hamas dalam pernyataannya.
“Tuduhan tersebut jelas bertentangan dengan laporan-laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa, kesaksian organisasi-organisasi kemanusiaan yang bekerja di Gaza, dan semua bukti di lapangan, sementara itu sejalan dengan kebijakan penjajah yang menggunakan kelaparan sebagai senjata, dalam pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan norma-norma kemanusiaan,” tambah Hamas.

Hamas juga menegaskan bahwa sekadar permintaan Trump agar Netanyahu “mengirimkan sedikit makanan” tidaklah cukup. Yang dibutuhkan adalah tindakan yang lebih tegas dan bertanggung jawab yang menghormati hukum internasional. Mereka mendesak pembukaan segera semua perlintasan, menjamin aliran bantuan kemanusiaan, dan menghentikan pemanfaatan makanan sebagai alat pemerasan dalam pertempuran.
“Tidak cukup hanya meminta Netanyahu untuk ‘mengirimkan sedikit makanan’, yang dibutuhkan adalah sikap yang bertanggung jawab yang menghormati hukum internasional, mendesak pembukaan segera perlintasan, menjamin aliran bantuan dan pertolongan, serta menghentikan penggunaan makanan sebagai senjata untuk pemerasan dan tekanan dalam pertempuran,” lanjut pernyataan tersebut.
Hamas pun menuntut agar pemerintah AS mengubah sikapnya, berhenti memberikan dukungan terhadap kebijakan genosida dan kelaparan yang diterapkan oleh penjajah “Israel” di Gaza. Mereka juga mendesak agar AS memberikan tekanan kepada “Israel” untuk menghentikan agresinya dan membuka semua jalur bantuan yang telah ditutup selama lebih dari dua bulan.
“Kami mendesak pemerintahan Amerika untuk memperbaiki sikap mereka, berhenti memberikan perlindungan terhadap kejahatan genosida dan kebijakan kelaparan yang diterapkan oleh penjajah ‘Israel’ di Gaza, dan menekan mereka untuk menghentikan agresi mereka, serta membuka perlintasan yang telah ditutup selama lebih dari dua bulan untuk memungkinkan masuknya semua barang-barang dasar yang menyelamatkan nyawa,” tutup pernyataan Hamas.
(Samirmusa/arrahmah.id)