TEL AVIV (Arrahmah.id) – Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar pada Kamis (22/5/2025) mengaitkan pembunuhan dua staf kedutaan besar di luar sebuah museum Yahudi di Washington dengan gelombang “hasutan” anti-semit dan anti-Israel, dan mengatakan bahwa pemerintah-pemerintah Eropa juga harus disalahkan.
Tembakan terjadi pada Rabu malam di luar Capital Jewish Museum di pusat kota Washington ketika tempat itu mengadakan acara sosial untuk para profesional muda dan staf diplomatik, lansir AFP (22/5).
Sebuah klip video yang beredar di media sosial menunjukkan seorang pemuda berjenggot dengan jaket dan kemeja putih meneriakkan “merdeka, merdeka Palestina” saat ia digiring oleh polisi.
Para korban adalah pasangan muda yang berencana untuk menikah, menurut duta besar Israel untuk Amerika Serikat, Yechiel Leiter.
Kementerian Luar Negeri mengidentifikasi mereka sebagai Yaron Lischinsky, seorang warga negara “Israel”, dan Sarah Lynn Milgrim, seorang warga negara Amerika.
“Ada hubungan langsung antara hasutan anti-semit dan anti-“Israel” dengan pembunuhan ini,” kata Saar dalam konferensi pers pada Kamis.
“Hasutan ini juga dilakukan oleh para pemimpin dan pejabat banyak negara dan organisasi internasional, terutama dari Eropa.”
“Israel” telah mendapat tekanan diplomatik yang semakin meningkat dalam beberapa hari terakhir, terutama dari negara-negara Eropa, atas tindakannya dalam perang di Gaza dan situasi kemanusiaan yang mengerikan di sana.
Saar mengatakan bahwa bendera di markas besar kementerian dan di kantor-kantor perwakilan di seluruh dunia akan dikibarkan setengah tiang, seraya menambahkan bahwa Israel “tidak akan menyerah pada terorisme.” (haninmazaya/arrahmah.id)