Memuat...

Meski Ada Gencatan Senjata, 'Israel' Kembali Bombardir Lebanon Selatan dan Bekaa

Zarah Amala
Sabtu, 27 Desember 2025 / 7 Rajab 1447 14:17
Meski Ada Gencatan Senjata, 'Israel' Kembali Bombardir Lebanon Selatan dan Bekaa
Serangan pesawat tak berawak 'Israel' menewaskan seorang warga sipil Lebanon dan melukai beberapa lainnya di Yater. (Foto: via media sosial)

BASALSYAH (Arrahmah.id) - 'Israel' melancarkan gelombang baru serangan udara ke Lebanon, menargetkan sejumlah wilayah di berbagai penjuru negara itu, yang dinilai sebagai pelanggaran lanjutan terhadap perjanjian gencatan senjata November 2024.

Pesawat tempur 'Israel' pada Jumat (26/12/2025) melakukan serangan udara ke beberapa lokasi di Lebanon selatan, termasuk pinggiran Kota Basalyah di Distrik Jezzine serta kawasan Shmein di Dataran Tinggi Shebaa, menurut koresponden Al Mayadeen.

Di Lebanon timur, wilayah pegunungan Hermel di Lembah Bekaa juga dilaporkan menjadi sasaran serangan udara 'Israel' yang intens.

Lebanon selatan mengalami rangkaian serangan udara berat dan berkelanjutan, dengan intensitas serangan Israel disebut tinggi dan terus-menerus. Serangan tersebut terutama terkonsentrasi di wilayah utara Sungai Litani.

Rincian serangan mencakup serangan drone 'Israel' di Dataran Tinggi Shebaa, jet tempur yang menghantam pinggiran Basalyah, serta pesawat lain yang menjatuhkan bom suara di dekat mata air Odaisseh. Pasukan pendudukan 'Israel' yang ditempatkan di posisi Roueissat al-Alam juga dilaporkan melepaskan tembakan senapan mesin berat ke arah pinggiran Kfar Chouba.

Serangan-serangan ini terjadi di tengah pelanggaran berulang 'Israel' terhadap gencatan senjata yang diumumkan pada 27 November 2024, serta pelanggaran terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 dan kedaulatan Lebanon.

'Israel' tercatat melakukan pelanggaran gencatan senjata berulang dalam beberapa hari terakhir. Pada 25 Desember, tiga orang tewas dalam dua serangan udara 'Israel' terpisah. Satu serangan menargetkan sebuah van di dekat Kota Hosh al-Sayyed Ali dan menewaskan dua orang, sementara serangan lain terhadap sebuah pikap di antara Majdal Selem dan Safad al-Battikh menewaskan satu orang.

Sehari sebelumnya, pada 24 Desember, pesawat 'Israel' menyerang wilayah Tebna di Distrik Saida, sementara serangan udara tambahan menargetkan Wadi Houmine di kawasan Iqlim al-Tuffah. Sedikitnya enam serangan terpisah tercatat di wilayah Iqlim al-Tuffah saja.

Usai serangan-serangan tersebut, pesawat tempur dan drone 'Israel' dilaporkan terus berpatroli di wilayah utara Sungai Litani. Sumber-sumber lokal juga melaporkan keberadaan drone bermusuhan di atas Nabi Sheet. Pada hari yang sama, warga mengamati peningkatan aktivitas udara 'Israel' di seluruh Lebanon selatan, termasuk pesawat pengintai yang terbang sangat rendah di atas Houmine al-Tahta serta drone yang berputar di atas wilayah Zahrani.

Pada 22 Desember, sebuah serangan udara 'Israel' menargetkan kendaraan di Distrik Saida dan menewaskan tiga orang, termasuk seorang tentara Angkatan Darat Lebanon. Sehari sebelumnya, seorang warga sipil Lebanon tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam dua serangan drone 'Israel' di Kota Yater, Lebanon selatan.

Insiden sebelumnya juga mencakup serangan drone 'Israel' terhadap Kota al-Taybeh dan Blida pada 20 Desember. Menurut data terbaru Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), 'Israel' telah melakukan lebih dari 7.500 pelanggaran wilayah udara dan lebih dari 2.500 pelanggaran darat sejak perjanjian gencatan senjata mulai berlaku. (zarahamala/arrahmah.id)







HeadlinePalestinaserangan israellebanon selatanbekaa