LICE (Arrahmah.id) — Puluhan ribu warga kota kecil di Turki mendadak mengalami gejala seperti pusing, mual, dan bahkan halusinasi setelah polisi membakar lebih dari 20 ton ganja sitaan di pusat kota. Peristiwa ini terjadi di kota Lice, provinsi Diyarbakır, pada 18 April lalu.
Aksi pemusnahan ganja itu membuat udara di sekitar permukiman tertutup asap tebal.
Selama lima hari penuh, warga memilih menutup jendela rapat-rapat dan menghindari keluar rumah karena takut “keracunan” udara.
“Bau narkoba telah menyelimuti distrik tersebut selama berhari-hari,” keluh seorang warga mengutip Tele1 (8/5/2025)
“Kami tidak dapat membuka jendela. Anak-anak kami sakit,” lanjutnya.
Total ganja yang dimusnahkan mencapai 20 ton lebih, atau tepatnya 20.766,679 kilogram.
Barang bukti ini merupakan hasil sitaan sepanjang tahun 2023 hingga 2024 dari berbagai wilayah di provinsi tersebut.
Nilainya ditaksir mencapai 10 miliar Lira Turki, atau sekitar Rp4 triliun.
Masalah muncul karena lokasi pembakaran dilakukan terlalu dekat dengan area permukiman. Alhasil, asap dari ganja yang dibakar menyebar ke seluruh penjuru kota.
Beberapa warga melaporkan anak-anak mereka jatuh sakit. Ada yang mengalami mual, pusing, hingga merasa mabuk hanya karena menghirup udara di sekitar rumah.
Kondisi ini memicu kritik dari banyak pihak, termasuk aktivis dan organisasi masyarakat.. (hanoum/arrahmah.id)