KABUL (Arrahmah.id) – Amir Khan Muttaqi, Menteri Luar Negeri Imarah Islam Afghanistan, menyatakan dalam upacara pembukaan Pameran Internasional China Barat ke-20 bahwa Emirat Islam telah menciptakan lingkungan yang aman untuk investasi di Afghanistan.
Muttaqi mengatakan bahwa para pedagang dan investor asing dapat dengan percaya diri menjalankan bisnis di negara ini, menambahkan bahwa Afghanistan, dengan sumber daya alam yang luas, populasi muda, produksi pertanian, dan lokasi geografis yang strategis, memiliki potensi untuk menjadi pusat perdagangan dan transit regional.
“Afghanistan, diberkahi dengan sumber daya alam yang luas, populasi muda, produksi pertanian, dan lokasi geografis yang strategis, dapat menjadi pusat perdagangan dan transit regional. Imarah Islam telah membangun lingkungan yang aman dan dapat diandalkan untuk investasi dan perdagangan,” kata Muttaqi, seperti dilansir Tolo News (26/5/2025).
Muttaqi juga menggambarkan Cina sebagai mitra ekonomi yang berharga bagi Afghanistan, dengan menyatakan: “Cina bukan hanya negara tetangga kami tetapi juga mitra ekonomi yang kuat. Kami menganggap peran Cina di bidang pertanian, infrastruktur, dan teknologi di Afghanistan sangat signifikan.”
Sementara itu, beberapa analis ekonomi percaya bahwa perluasan kerja sama ekonomi dan komersial antara Afghanistan dan Cina dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Afghanistan.
Mohammad Asif Stanekzai, seorang analis ekonomi, mengatakan: “Cina adalah salah satu negara industri terbesar di dunia. Kunjungan pejabat Imarah Islam baru-baru ini ke Cina, partisipasi mereka dalam pameran yang diselenggarakan oleh pemerintah Cina, dan pengumuman tarif nol untuk perdagangan dengan Afghanistan adalah sinyal utama momentum perdagangan global untuk Afghanistan.”
Setelah jatuhnya Republik dan bangkitnya Imarah Islam, Cina dengan cepat muncul sebagai sumber investasi asing langsung terbesar di Afghanistan. Sejak saat itu, Cina telah melakukan investasi yang signifikan di berbagai sektor, terutama dalam ekstraksi sumber daya alam. (haninmazaya/arrahmah.id)