GAZA (Arrahmah.id) – Pada Rabu (18/6/2025), sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, mengumumkan bahwa mereka berhasil menembak mati seorang tentara ‘Israel’ dalam operasi gabungan dengan Saraya al-Quds, sayap militer dari Jihad Islam, di wilayah timur Khan Yunis. Tentara pendudukan ‘Israel’ pun mengakui tewasnya seorang prajurit berpangkat sersan mayor.
Dalam pernyataan yang disiarkan melalui Telegram, al-Qassam menyebut bahwa para pejuangnya bersama Saraya al-Quds berhasil melakukan operasi penembakan terhadap seorang tentara ‘Israel’ di kawasan Abasan al-Kabirah, sebelah timur Khan Yunis, yang menyebabkan kematian seketika. Mereka juga mencatat adanya helikopter ‘Israel’ yang mendarat untuk melakukan evakuasi di lokasi tersebut.
Sementara itu, Saraya al-Quds mengumumkan bahwa mereka menggempur pasukan dan kendaraan militer ‘Israel’ yang masuk ke sekitar Jalan 5 di utara Khan Yunis dengan hujan mortir.
Dari pihak lain, Brigade Syahid Abu Ali Mustafa menyatakan telah menargetkan markas komando dan kontrol militer ‘Israel’ di permukiman “Kibbutz Nahal Oz” dengan tembakan roket kaliber 107 mm. Namun, militer ‘Israel’ hanya mengakui adanya satu roket yang ditembakkan dari Gaza dan jatuh di area terbuka tanpa menyebabkan kerusakan.
Pada Rabu (18/6), militer ‘Israel’ secara resmi mengumumkan tewasnya seorang sersan mayor dari batalion teknik tempur dalam pertempuran di selatan Jalur Gaza.
Media-media ‘Israel’ sebelumnya melaporkan adanya pertempuran sengit di Gaza, dengan menyebut bahwa militer ‘Israel’ mengalami “insiden keamanan serius” yang berujung pada pendaratan helikopter evakuasi di Rumah Sakit Ichilov.
Pada Selasa (17/6), al-Qassam juga mengungkap bahwa mereka menghancurkan dua kendaraan pengangkut personel militer ‘Israel’ di kawasan Abasan al-Kabirah dalam operasi gabungan dengan Saraya al-Quds, menggunakan dua ranjau jenis Shawaz.
Selain itu, pada Senin (16/6), al-Qassam juga mengklaim telah meledakkan ranjau anti-personel terhadap pasukan ‘Israel’ di wilayah yang sama, menewaskan dan melukai sejumlah prajurit. Saraya al-Quds mengonfirmasi bahwa operasi itu merupakan kolaborasi mereka dengan al-Qassam.
Semua ini terjadi di tengah perlawanan faksi-faksi Palestina terhadap invasi brutal ‘Israel’ di Jalur Gaza, yang sejak 7 Oktober 2023 telah berubah menjadi perang pemusnahan, menewaskan dan melukai lebih dari 185 ribu warga Palestina, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan, serta meninggalkan lebih dari 11 ribu orang hilang. (zarahamala/arrahmah.id)