JENIN (Arrahmah.id) – Media ‘Israel’ melaporkan bahwa empat orang ‘Israel’ terluka dalam insiden penembakan yang terjadi di pos pemeriksaan Rihan, sebelah barat Jenin, di wilayah Tepi Barat. Sementara itu, seorang tentara juga dilaporkan mengalami luka dalam aksi penabrakan yang terjadi di dekat Hebron.
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan melalui X, militer ‘Israel’ menyebut bahwa seorang warga Palestina melepaskan tembakan ke arah pasukan militer ‘Israel’ yang tengah menjalankan operasi di sekitar pos Rihan.
Surat kabar Maariv melaporkan bahwa dua dari empat korban luka dalam penembakan tersebut berada dalam kondisi serius.
Sementara itu, saluran TV ‘Israel’ Channel 14 menyebut bahwa militer ‘Israel’ telah memberikan perawatan medis kepada para korban, sembari terus memburu pelaku. Dikatakan pula bahwa pelaku penembakan melepaskan tembakan dari sebuah mobil yang melintas ke arah kendaraan milik ‘Israel’.
Aksi Penabrakan di Hebron
Dalam insiden terpisah, Radio Militer ‘Israel’ melaporkan bahwa seorang tentara mengalami luka akibat aksi penabrakan yang terjadi di wilayah dekat Hebron, Tepi Barat. Menurut militer ‘Israel’ , seorang pria datang dengan mengendarai mobil ke kawasan pegunungan Hebron, berusaha menabrak pasukan ‘Israel’, lalu turun dari kendaraannya dan mencoba menikam salah satu tentara sebelum akhirnya ditembak mati di tempat.
Saluran TV ‘Israel’ Channel 12 menyebut bahwa seorang warga ‘Israel’ juga terluka dalam kejadian tersebut.
Sumber-sumber Palestina menyatakan bahwa pasca kejadian, pasukan pendudukan ‘Israel’ memberlakukan siaga penuh di sekitar pos pemeriksaan Sikka, wilayah selatan Hebron, setelah seorang pemuda melakukan aksi penabrakan yang melukai seorang pemukim ‘Israel’.
Pernyataan Hamas: Respons Wajar atas Kejahatan Pendudukan
Gerakan Perlawanan Palestina (Hamas) dalam pernyataannya menyebut bahwa penembakan di pos Rihan dan aksi penabrakan di dekat Hebron merupakan respon yang sah dan alami atas kejahatan-kejahatan pendudukan Israel yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat, termasuk pelanggaran serius terhadap para tahanan di penjara-penjara ‘Israel’.
Konteks Kekejaman: Genosida di Gaza dan Kekerasan di Tepi Barat
Sejak 7 Oktober 2023, dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat, ‘Israel’ terus melakukan pembantaian sistematis di Jalur Gaza, yang telah mengakibatkan lebih dari 171.000 warga Palestina gugur atau terluka, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Lebih dari 11.000 orang masih hilang hingga kini.
Di saat yang sama, kekerasan juga meningkat tajam di wilayah Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dengan lebih dari 960 warga Palestina gugur, sekitar 7.000 orang terluka, dan lebih dari 16.400 orang ditangkap, menurut data yang dirilis oleh otoritas Palestina. (zarahamala/arrahmah.id)