ISTANBUL (Arrahmah.id) — Rezim penjajah “Israel” memanggil Duta Besar Spanyol, Ana Salomon, pada Rabu (15/5) setelah Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez
secara terbuka menyebut “Israel” sebagai “negara genosida”. Kementerian Luar Negeri “Israel” menyampaikan bahwa duta besar Spanyol tersebut akan dimintai klarifikasi dalam sebuah pertemuan teguran yang dijadwalkan berlangsung di Yerusalem.
“Menyusul pernyataan keras yang disampaikan oleh Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, Duta Besar Spanyol untuk ‘Israel’ telah dipanggil untuk menghadiri pertemuan teguran di Kementerian Luar Negeri di Yerusalem besok,” ujar pernyataan resmi tersebut.
Pernyataan Sanchez muncul saat sesi tanya-jawab parlemen di Madrid, sebagai tanggapan atas kritik dari anggota parlemen Katalan, Gabriel Rufian, yang menuduh pemerintahan Sosialis Spanyol tetap menjalin hubungan dagang dengan “Israel” meski agresi brutal terhadap Gaza terus berlangsung.
“Saya ingin memperjelas satu hal, Tuan Rufian. Kami tidak berbisnis dengan negara genosida,” tegas Sanchez.
Ini merupakan pertama kalinya Sanchez secara terbuka menggunakan istilah “negara genosida” untuk merujuk pada “Israel” — sebuah frasa yang selama ini lebih sering digunakan oleh mitra koalisi kiri-radikalnya, partai Sumar.
Yolanda Diaz, pemimpin Sumar yang juga menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Kedua Spanyol, telah berulang kali menuduh “Israel” melakukan genosida dan mendesak agar hubungan dagang dengan entitas penjajah tersebut dibekukan.
Sejak Oktober 2023, militer “Israel” terus melancarkan agresi brutal ke Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 52.900 warga Palestina, yang mayoritas merupakan perempuan dan anak-anak.
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada November lalu telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, “Israel” juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang yang dilancarkannya terhadap wilayah terblokade tersebut.
(Samirmusa/Arrahmah.id)