KANDAHAR (Arrahmah.id) – Sebuah proyek budidaya tanaman biji minyak telah diluncurkan di lahan seluas 550 hektar di Kandahar.
Ini menandai pertama kalinya proyek semacam ini dilaksanakan di provinsi tersebut, menyusul penelitian yang dilakukan bersama oleh para ahli Afghanistan dan Turki.
Proyek ini melibatkan budidaya tanaman seperti bunga matahari, yang mengandung lebih dari 50% kandungan minyak, lansir Tolo News (19/5/2025).
Para pejabat mengatakan bahwa pelaksanaan inisiatif-inisiatif seperti itu tidak hanya akan mendukung para petani, tetapi juga meningkatkan produksi minyak nabati dalam negeri.
Sadr e Azam Osmani, wakil direktur Departemen Pertanian, Irigasi dan Peternakan, menyatakan: “Saya yakinkan Anda bahwa Imarah Islam Afghanistan dan Departemen Pertanian, Irigasi, dan Peternakan berkomitmen untuk memperkuat sektor pertanian negara ini dan menjadikannya sepenuhnya mandiri.”
Fazil Akin Erdogan, perwakilan dari Yayasan TIKA Turki di Kandahar, mengatakan: “Dalam waktu dekat kami akan mulai melihat hasil positif dari benih yang diimpor dari Turki. Pada tahap kedua, kami berencana untuk memulai produksi minyak di Kandahar berdasarkan hasil dari budidaya ini.”
Para petani, pada gilirannya, meminta Imarah Islam dan organisasi bantuan internasional untuk mendukung mereka tidak hanya dengan benih yang lebih baik, tetapi juga dengan membantu mereka menemukan pasar untuk hasil panen mereka.
Mohammad Dawood, seorang petani di Kandahar, mengatakan: “Pemerintah sekarang telah melarang tanaman poppy dan tanaman narkotika lainnya yang biasa kami tanam. Kami telah beralih ke tanaman alternatif, dan kami meminta pemerintah untuk membantu kami dengan benih yang lebih baik dan pemasaran produk kami, terutama untuk petani di distrik Panjwayi.”
Petani lainnya, Dawood Shah, menambahkan: “Kami sangat membutuhkan benih yang lebih baik dan pupuk kimia. Sistem irigasi kami juga membutuhkan perbaikan. Kami membutuhkan dukungan untuk mencapai hasil panen yang baik.”
Proyek ini memiliki total investasi sebesar $150.000, dan tanaman yang dibudidayakan juga akan didistribusikan ke provinsi lain di seluruh negeri untuk tujuan promosi dan perluasan, selain ke Afghanistan selatan. (haninmazaya/arrahmah.id)